Persoalan ekonomi, pendidikan, pengasuhan anak, kekerasan terhadap perempuan, dan pernikahan di usia dini hulunya adalah kemiskinan
Semarang (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menginginkan agar para perempuan di Indonesia untuk berdaya secara ekonomi, karena hulu dari persoalan yang dialami adalah kemiskinan.

"Persoalan ekonomi, pendidikan, pengasuhan anak, kekerasan terhadap perempuan, dan pernikahan di usia dini hulunya adalah kemiskinan," katanya pada peringatan ke-145 Hari Kartini di Museum Kartini di Kabupaten Rembang Jawa Tengah, Minggu.

Menurut dia, permasalahan yang dihadapi perempuan di Indonesia sangat kompleks dan multisektoral, tetapi hulu permasalahan tersebut sebenarnya adalah kemiskinan.

Apabila perempuan-perempuan Indonesia berdaya secara ekonomi, katanya, persoalan kemiskinan dapat diminimalisasi.

Karena itu, ia mengingatkan peringatan Hari Kartini tahun ini momentum untuk menumbuhkan inspirasi dan motivasi bagi perempuan di seluruh Indonesia.

"Tantangan-tantangan yang dihadapi dan diperjuangan RA Kartini dalam memperjuangan ketidakadilan sosial dan keluar dari belenggu patriarki, harus menjadi semangat bagi Kartini-Kartini masa kini," katanya.

Bintang menegaskan, butuh sinergi dan kolaborasi dari semua pihak untuk bisa menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh perempuan tersebut.

"Kerja sama itu akan menjadi kekuatan untuk menyelesaikan isu-isu perempuan yang sangat kompleks dan multi sektor," katanya.

Sekretaris Daerah Jateng Sumarno juga mendorong para perempuan di wilayahnya agar mampu meningkatkan perekonomian melalui usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Peringatan ini menjadi spirit sekaligus menjadi momentum kita bersama, mengingat masih banyak permasalahan perempuan," katanya.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, sebanyak 64,5 persen pelaku UMKM di Indonesia merupakan perempuan.

Dengan begitu, kata dia, perempuan memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian negara.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menyampaikan bahwa BI ikut ambil bagian dalam peringatan Hari Kartini yang berlangsung di Rembang.

Dukungan BI dalam peringatan Hari Kartini, katanya, diberikan dalam rangka memperkuat sektor pariwisata melalui optimalisasi pemanfataan Museum RA. Kartini beserta UMKM pendukung pariwisata, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi inklusif melalui pengembangan kelompok subsisten.

Ke depan, ia berharap peringatan Hari Kartini dapat menjadi agenda nasional tahunan yang diselenggarakan di kota yang memiliki keterkaitan sejarah dengan R.A Kartini.

Peringatan Hari Kartini ke-145 tersebut merupakan wujud sinergi antara Pemerintah Kabupaten Rembang dengan Kantor Perwakilan BI Jateng dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Rangkaian kegiatan itu mengangkat tema "Gelora Semangat Kartini untuk Ekonomi Jateng yang maju dan inklusif", dan telah dilaksanakan sejak Maret 2024 melalui beragam kegiatan pendukung seperti "capacity building", program Kartini Mengajar, hingga berbagai perlombaan dan sosialisasi.

Turut hadir dalam puncak agenda Hari Kartini ke-145, yakni Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti, Bupati Rembang Abdul Hafidz, Komisaris Allo Bank Aviliani, hingga Tasya Kamila.

Pada kesempatan tersebut, terdapat pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) "Membatik dengan Media Syal oleh Peserta Terbanyak" melalui kegiatan 1.000 Millenial Membatik.

Kemudian, gelar wicara (talkshow) bertema "Refleksi Perjuangan Kartini untuk Wanita Masa Kini", Peluncuran Jenama Produk Kartini Bangun Negeri (KABARI) "Jagad Phoenix", hingga mini exhibition UMKM.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024