Manado (ANTARA) - Warga yang bermukim di sekitar sekitar Gunung Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara diimbau mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan Badan Geologi Kementerian ESDM.

"Aktivitas erupsi Gunung Karangetang secara visual, instrumental dan potensi ancaman bahaya masih tinggi sehingga tingkat aktivitasnya masih pada level III atau siaga," kata Kepala Badan Geologi, Sugeng Mujiyanto dalam evaluasi Gunung Karangetang periode 23-30 Juni 2023 yang dibagikan Ketua Pos Pengamatan Gunung Api, Yudia P Tatipang dalam grup percakapan di Manado, Kamis.   

Dalam tingkat aktivitas level III atau siaga, masyarakat, pengunjung, wisatawan ataupun pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 km dari kawah utama (selatan) dan kawah dua (utara), serta di radius 3,5 kilometer pada sektor barat daya, selatan dan tenggara.   

Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut untuk mengantisipasi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan Gunung Karangetang oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang," ajaknya. 

Sugeng juga berharap masyarakat tetap tenang tidak terpancing berita bohong terkait erupsi Gunung Karangetang, serta senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.   

Pemerintah daerah, lanjut dia, senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Karangetang di Desa Salili, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Kepulauan Sitaro atau PVMBG Bandung.

Masyarakat maupun BNPB, BPBD Provinsi Sulawesi Utara, BPBD Kabupaten Sitaro, dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Karangetang setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia.

Pada 8 Februari 2023, Gunung Karangetang erupsi efusif setelah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik, bersamaan dengan itu, PVMBG kemudian menaikkan statusnya menjadi siaga level III.

Dua bulan lebih berselang, pada 26 April 2023 PVMBG kemudian menurunkan statusnya menjadi waspada level II, tanggal 19 Mei 2023 kemudian, PVMBG kembali menaikkan statusnya menjadi siaga level III.

Baca juga: Gempa guguran Gunung Karangetang terekam 1.792 kali

Baca juga: Badan Geologi: Guguran lava Karangetang capai 1.750 meter

Baca juga: Guguran lava Karangetang meluncur ke Kali Kahetang

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023