Pesan saya gunakan wewenang Anda ini untuk memberi yang terbaik bagi Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berharap Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan terus memperkuat fungsi utama dari kebijakan fiskal, yaitu fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi.

Penguatan fungsi dilakukan antara lain agar formulasi kebijakan fiskal yang baik mampu menciptakan dan memperluas kesempatan sektor industri di Indonesia.

“Perjalanan Indonesia itu identik dengan perjalanan jajaran BKF, mulai dari cara berpikir, melihat masalah, menganalisa, hingga memformulasikan kebijakan, sangat-sangat menentukan,” ungkap Sri Mulyani dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) BKF ke-17, seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Dengan begitu, Menkeu mengimbau kepada seluruh jajaran BKF untuk terus belajar dan memperbaiki kualitas pribadi dan organisasinya.

Dalam Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dijelaskan bahwa fungsi alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengandung arti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.

Sementara fungsi distribusi mengarah pada kebijakan anggaran negara yang harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.

Selain itu, Bendahara Negara tersebut pun meminta agar BKF dapat lebih berkontribusi kepada bangsa dengan memformulasikan kebijakan yang memiliki dampak luas dalam menghadapi tantangan global, seperti geopolitik, perubahan iklim, dan digital teknologi, mulai dari sisi kebijakan, institusi, edukasi, pasar, infrastruktur, hingga pemerintahannya.

Kontribusi BKF bisa dilakukan dengan mendefinisikan dan mendesain kebijakan fiskal yang lebih teratur, kredibel, berkualitas, serta menjawab tantangan hari ini dan ke depan.

“Pesan saya gunakan wewenang Anda ini untuk memberi yang terbaik bagi Indonesia. Ayo bersibuk-sibuk untuk ngomongin substansi, mikirin masa depan Indonesia, cari solusi, baca data, kontestasi antar pikiran, berkolaborasi, dan sinergi,” kata Menkeu.

Sri Mulyani berpesan bahwa untuk membentuk Indonesia terus maju, adil, makmur, dan sejahtera, membutuhkan orang-orang dengan kemampuan yang memadai, visi yang luas, mental yang kuat, jiwa yang betul betul tidak pernah lelah mencintai Indonesia, dan terus berprestasi.

"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan kesejahteraan menjaga melindungi tanah tumpah darah dan bangsa Indonesia itu pekerjaan yang luar biasa penting dan mulia," tegasnya.

Baca juga: Pemerintah bakal perkuat koordinasi pusat dan daerah demi jaga inflasi
Baca juga: BKF ajukan pagu indikatif Rp73,92 miliar untuk tahun anggaran 2024

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023