Penghargaan ini merupakan buah dari komitmen USK yang selama ini telah berperan aktif dalam pencegahan stunting, khususnya di Aceh
Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh berhasil meraih penghargaan sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik di Indonesia dalam upaya penanganan stunting, kata pejabat di perguruan tinggi tersebut.

“Penghargaan ini merupakan buah dari komitmen USK yang selama ini telah berperan aktif dalam pencegahan stunting, khususnya di Aceh,” kata Rektor USK Prof Marwan di Banda Aceh, Kamis.

Pernyataan itu disampaikannya terkait penghargaan yang diberikan Kepala BKKBN Pusat dr Hasto Wardoyo kepada Dosen USK dr. Ichsan pada rangkaian kegiatan Hari Keluarga Nasional ke-30 di kota Palembang, Sumsel.

Ia menjelaskan selama ini USK telah bersinergi dengan berbagai pihak dalam melaksanakan lima pilar percepatan penurunan stunting di Aceh.

Ia mengatakan dalam kerja sama antara Forum Rektor Indonesia dan BKKBN pusat, USK telah mengambil peran aktif dengan membentuk Konsorsium Perguruan Tinggi Aceh untuk percepatan penurunan stunting.

Konsorsium tersebut beranggotakan 19 kampus di Aceh dengan USK sebagai koordinatornya. Konsorsium tersebut terbukti semakin efektif dalam bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota di Aceh.

“Penghargaan ini sejatinya adalah hasil dari kerja kolektif kita bersama, dalam ikhtiar menurunkan angka stunting khususnya di Aceh,” kata Marwan.

Dekan Fakultas Kedokteran USK Prof Dr dr Maimun Syukri, SpPD-KGH yang berperan sebagai penanggung jawab tim stunting USK mengatakan FK USK sudah mulai mendampingi Kabupaten Pidie dalam penanggulangan stunting sejak tahun 2019.

“Saat itu stunting masih belum familiar dalam masyarakat kita, dan melalui kerja sama dengan Direktorat Gizi KEMENKES RI, USK sudah ikut mendampingi penyusunan regulasi dan program konvergensi stunting di daerah,” katanya.

USK telah dipercaya oleh pemerintah pusat menjadi tuan rumah Forum Nasional Gizi (Fornas Gizi) pada Oktober 2019 dan USK membentuk Tim Ahli penanggulangan stunting yang terdiri dari dokter spesialis anak (SpA), dokter spesialis kandungan (SpOG), dokter spesialis gizi klinik (SpGK), dokter spesialis kedokteran keluarga layanan primer (SpKKLP) dan ahli Kesehatan masyarakat (public health).

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USK Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin mengatakan salah satu bentuk komitmen lainnya USK terhadap pencegahan stunting adalah dengan memasukan tema stunting dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

“Program KKN tematik yang dilaksanakan USK telah bersinergi dengan Program Mahasiswa Penting (Peduli Stunting) yang dijalankan oleh BKKBN,” katanya.

Baca juga: USK tekan angka stunting di Sabang melalui pengabdian masyarakat

Baca juga: Menko ajak perguruan tinggi berperan aktif dalam penanganan "stunting"

Baca juga: Kemendikbudristek dorong perguruan tinggi bekerjasama atasi stunting

Baca juga: Unair-Konsorsium PT wujudkan Desa Emas untuk turunkan stunting


Pewarta: M Ifdhal
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023