Magelang (ANTARA News) - Tiga truk pengangkut pasir terseret banjir lahar dingin Merapi di Sungai Bebeng di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat sore.

Banjir lahar dingin yang datang begitu cepat membuat tiga truk itu terseret, namun para awaknya berhasil menyelamatkan diri sebelum banjir menyapu kendaraan mereka.

Sampai berita ini ditulis ketiga truk itu belum bisa dievakuasi.

Banjir lahar dingin yang terjadi hampir di seluruh sungai yang berhulu di Gunung Merapi itu setelah puncak gunung diguyur hujan selama kurang lebih satu jam.

Pantuan sejumlah relawan Merapi, banjir terbesar terjadi di Sungai Bebeng dengan ketinggian air mencapai 1,2 meter dan lebar 30 meter. Sedangkan banjir di Sungai Putih dan Sungai Pabelan relatif lebih kecil.

Seorang relawan, Heli, menuturkan, saat banjir datang sekitar pukul 15.00 WIB, sejumlah relawan telah memperingatkan armada truk untuk naik ke bibir sungai. Namun, karena datangnya banjir lebih cepat sehingga ketiga truk tidak bisa diselamatkan.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, para sopir truk tersebut bisa menyelamatkan diri," katanya.

Sopir dan penambang hanya bisa menyaksikan ketiga truk tersebut terseret banjir. Bahkan, salah satu di antarnya terseret hingga 200 meter.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Joko Sudibyo, mengatakan, banjir kali ini datang lebih cepat dari biasanya. Banjir bisa menempuh jarak dua kilometer dalam waktu seperempat jam.

"Biasanya 30 menit. Berarti banjir semakin cepat karena material sungai sudah penuh," kata dia.

Ia berharap kepada para penambang di sejumlah bantaran sungai yang berhulu di Gunung Merapi untuk waspada jika terjadi banjir lahar.

(*)

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013