Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban, dengan memperluas area pencarian, dan hingga hari ketiga ini pencarian masih nihil
Pesisir Barat, Lampung (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung menyatakan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang hilang terseret arus ombak saat berenang di Pantai Desa Kerbang Dalam, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung belum ditemukan.

Koordinator Pos (Korpos) Search and Rescue (SAR) Tanggamus Roby Rusli, mewakili Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Jumat, mengatakan korban bernama Herry Isai Pangihutan Tobing merupakan mahasiswa Itera yang sedang KKN di Pesisir Barat dan belum ditemukan hingga hari ketiga pencarian.

"Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban, dengan memperluas area pencarian, dan hingga hari ketiga ini pencarian masih nihil," katanya.

Ia mengatakan, pencarian terhadap korban hilang pada hari ketiga ini diperluas, dan tim SAR gabungan akan melakukan pencarian dengan membentuk empat Search and Rescue Unit (SRU).

"SRU I menggunakan perahu karet Basarnas melakukan pencarian dengan area pencarian radius 5 NM (Nautical Mile) ke arah timur laut," katanya

Ia mengatakan, selanjutnya tim kedua melakukan pencarian dengan menggunakan perahu jukung nelayan.

"SRU II menggunakan perahu jukung nelayan melaksanakan pencarian dengan area pencarian radius 4,53 NM ke arah tenggara. Dan SRU III melakukan pencarian seluas 6,8 NM," katanya.

Selanjutnya tim SRU keempat melaksanakan pencarian secara visual di darat atau sepanjang bibir pantai dari lokasi kejadian.

Ia menjelaskan, kejadian berawal saat korban beserta rekannya dan remaja Pekon Kerbang Dalam bermain bola di pinggir pantai pada Rabu (5/7) sore.

Kemudian sekitar pukul 16.00 WIB korban dan rekannya mandi di pantai setelah bermain bola, seketika ada ombak besar datang. Korban terseret arus dan hilang terbawa ombak, sedangkan yang lainnya berhasil selamat menuju daratan.

Ia menyatakan bahwa tim SAR gabungan akan berupaya semaksimal mungkin agar korban segera ditemukan.

"Upaya maksimal akan kami lakukan dengan alat deteksi bawah air, aqua eye, dan jika memungkinkan akan dilaksanakan penyelaman," demikian Roby Rusli.

Baca juga: Mahasiswa KKN Itera tenggelam saat berenang di Pantai Pekon Lampung

Baca juga: Basarnas Lampung temukan dua pemancing yang tenggelam di laut

Baca juga: Basarnas Lampung cari dua nelayan Pesisir Barat yang hilang

Baca juga: Itera beri pelatihan tanggap bencana kepada mahasiswa dan pegawai

Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023