Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Banyak warga yang ikut arak-arakan
Jakarta (ANTARA) -
Masyarakat di Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, menggelar Festival Hajat Bumi Kramat Ganceng, sejak Kamis (6/7) dan Jumat sebagai upaya melestarikan budaya Betawi.
 
"Kegiatan ini berlangsung sejak Kamis (6/7) hingga Jumat ini. Tadi digelar arak-arakan bersama tokoh masyarakat dan penyerahan kepala kambing yang ditanam di perbatasan antara Kelurahan Pondok Ranggon dan Harjamukti, Depok," kata Lurah Pondok Ranggon, Jenuri ketika dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
 
Penanaman kepala kambing itu hanya simbol semata bahwa sifat-sifat hewani yang ada pada diri manusia ditanam.
 
"Ini hanya sebagai simbol saja. Tujuannya, untuk rasa syukur masyarakat Kelurahan Pondok Ranggon atas rezeki yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan berharap tidak ada bencana yang terjadi di wilayah Pondok Ranggon," ujarnya.
 
Menurut dia, kegiatan itu tidak ada unsur mistis atau syirik, namun hanya tradisi gabungan antara budaya Betawi dan Sunda bernuansa Islam yang sudah ada sejak zaman dulu.

Baca juga: Lembaga Adat Betawi siap majukan budaya Jakarta sesuai revisi UU DKI
 
Selain kegiatan arak-arakan, pada Kamis (6/7) masyarakat Pondok Ranggon juga menggelar tahlilan di makam Kramat Ganceng dan pemberian santunan kepada 500 anak yatim-piatu dan dhuafa.
 
"Dalam rangkaian kegiatan itu juga digelar Pesta Rakyat, Topeng Betawi, Baritan, Wayang Golek, Ondel-ondel dan Tanjidor," katanya.
 
Jenuri melihat antusiasme masyarakat Pondok Ranggon sangat tinggi dengan kegiatan itu mengingat selama dua tahun tidak digelar Festival Hajat Bumi Kramat Ganceng karena pandemi COVID-19.
 
"Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Banyak warga yang ikut arak-arakan," tuturnya.
 
Karena itu, dia berharap kegiatan yang digelar setiap bulan Dzulhijjah itu dapat terus dilaksanakan karena memiliki nilai positif.
 
"Selain pelestarian budaya Betawi, kegiatan ini juga dapat mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar. Ada ratusan pelaku UMKM yang ikut dalam Pesta Rakyat," ujarnya.

Baca juga: Palang pintu "si penjaga" kelestarian budaya Betawi
 
Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Administrasi Jakarta Timur, Achmad Salahudin mengapresiasi kegiatan seperti ini karena merupakan salah satu budaya masyarakat Betawi dari turun-temurun sejak nenek moyang dan terus dilestarikan.
 
Dia berharap kegiatan Hajat Bumi Kramat Ganceng dapat membawa berkah bagi masyarakat. Tak hanya warga, tapi juga para pedagang yang berjualan selama kegiatan tersebut.
 
Dia berharap Suku Dinas (Sudin) Kebudayaan ke depannya agar memperhatikan kegiatan seperti ini dalam rangka melestarikan budaya yang ada di Jakarta Timur.

"Kita harus gali potensi yang ada, kita akan tingkatkan dan melakukan pembinaan agar menjadikan salah satu budaya yang menarik di wilayah Jakarta Timur," kata Achmad.
 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023