Jakarta (ANTARA) - Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan edukasi mengenai menu makanan bergizi di Kampung Keluarga Berkualitas (KB) yang ada di Palembang, Sumatera Selatan.

“BKKBN memberikan edukasi makanan bergizi lokal melalui Dashat di Kampung KB pada ratusan kader pengelola, penyuluh KB, dan Tim Pendamping Keluarga, karena kurangnya akses makanan bergizi yang merupakan salah satu penyebab stunting,” kata Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN Bonivasius Prasetya Ichtiarto dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.

Boni menekankan pemberian asupan gizi sangat berkaitan dengan pemberian pola asuh di dalam keluarga. Pola asuh yang baik akan memperhatikan jenis-jenis kandungan yang terdapat dalam makanan anak dan menjaga kandungan tersebut tetap dalam porsi yang seimbang.

Baca juga: 100 warga Palembang disiapkan jadi kader Dapur Sehat Atasi Stunting

Ia menilai masih ada keluarga yang belum memahami tersebut, sehingga BKKBN menghadirkan Dashat sebagai wadah untuk mengadakan demo memasak masakan sederhana dengan menggunakan panganan lokal.

"Dashat merupakan sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting melalui pemanfaatan sumber daya lokal yang dapat dipadukan dengan kontribusi kemitraan lainnya," kata dia.

Ia menambahkan bahwa BKKBN berupaya keras mendorong masyarakat untuk dapat mengonsumsi makanan-makanan bergizi lokal yang terjangkau. Kegiatan Dashat juga mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui, serta balita.

“Dalam hal ini, masyarakat akan diberi sosialisasi terkait pangan lokal yang terjangkau, bercita rasa, dan bergizi baik yang dipadukan dengan berbagai kegiatan kemitraan melalui model pengelolaan sosial, komersial, dan kombinasi," katanya.

Baca juga: BKKBN berharap Pemprov Sumsel jadikan seluruh desa sebagai Kampung KB

Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setda Pemprov Sumatera Selatan Dharma Budhi mengimbau seluruh jajaran pemerintahan agar mendukung setiap program yang diinisiasi oleh Dashat, termasuk percepatan penurunan stunting dan program Bangga Kencana.

Ia menekankan pencegahan stunting perlu diperhatikan dari hulu yakni remaja dan calon pengantin, supaya anak-anak yang lahir bisa sehat dan tumbuh dengan baik, serta didukung oleh pendidikan yang berkualitas untuk menjadi model kesuksesan bangsa.

"Sehingga apa yang menjadi tujuan utama dalam mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup seluruh keluarga dapat kita wujudkan,” katanya.

Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor Ali Khomsan mengatakan bahwa pemberian gizi yang optimal pada anak usia dini dibutuhkan agar pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan tahapan usianya.

Baca juga: BKKBN ajak keluarga fokuskan keuangan rumah tangga guna cegah stunting

"Oleh karena itu, saya mengatakan bahwa pentingnya menjaga gizi kita supaya defisiensi mikronutrien itu bisa teratasi. Stunting itu bukan soal persoalan kalori saja, bukan persoalan protein saja, tetapi juga defisiensi mikronutrien. Kurang Fe, kurang zinc itu adalah penyebab dari stunting dan berkaitan dengan konsumsi pangan hewani," katanya.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023