Malang (ANTARA) - Universitas Brawijaya (UB) melakukan koordinasi intensif dengan pihak kedutaan negara asal kedua mahasiswa asing fakultas kedokteran (FK) yang mengalami kecelakaan laut (terseret ombak) di Pantai Jembatan Panjang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (8/7).

"Kami telah berkoordinasi dengan kedutaan negara asal kedua mahasiswa asing tersebut, yakni Spanyol dan Swiss," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB), Dr.dr.Wisnu Barlianto saat memberikan keterangan di Malang.

Kedua mahasiswa berstatus warga negara asing (WNA) yang terseret ombak tersebut, yakni ABR, berjenis kelamin perempuan, berkebangsaan Spanyol berusia 24 tahun dan JOS berkebangsaan Swiss berusia 24 tahun.

Sedangkan tiga korban terseret ombak lainnya, yakni M, B dan P, yakni pemandu wisata dari rombongan mahasiswa FK UB. Kegiatan diikuti 29 orang peserta yang terdiri atas 17 WNA dan 12 WNI.

Rombongan tersebut, berangkat dari Kota Malang, pada Jumat (7/7) dan tiba di Panti Jembatan Panjang sekitar pukul 17.30 WIB.

Baca juga: Terseret ombak di Pantai Watu Leter, BPBD cari mahasiswa UB

Di Pantai Jembatan Panjang tersebut, rombongan menginap menggunakan tenda yang telah disiapkan. Keesokan harinya, Sabtu (8/7), sejumlah mahasiswa dalam rombongan tersebut berenang di Pantai Jembatan Panjang.

Namun, pada saat mahasiswa asing tersebut berenang, mereka tidak bisa menepi dan tersangkut di tengah pulau. Pada saat itu, tiga orang lainnya, yakni M, B dan P berniat untuk membantu dua WNA itu, namun, datang ombak besar dan mereka semua terseret ombak.

Lebih lanjut, Wisnu mengatakan selain berkoordinasi secara intensif dengan kedutaan asal mahasiswa asing tersebut, pihak kampus telah mengirimkan tim Emergency Disaster untuk bergabung dengan tim kepolisian dan Basarnas di lokasi kejadian.

Wisnu mengemukakan FK UB telah dan akan selalu berupaya keras serta terus berkoordinasi dengan Basarnas dan tim kepolisian di lokasi dalam upaya pencarian korban.

Lebih lanjut, Wisnu mengatakan kedua korban mahasiswa asing tersebut sedang melaksanakan program pertukaran mahasiswa (exchange student) di UB, yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Center for International Student Association (CIMSA).

Pelaksanaan kegiatan CIMSA di FK UB dikoordinasi oleh Medical Students Committee for International Affairs (MSCIA) FK UB di bawah wakil dekan bidang kemahasiswaan.

"Kami memohon doa kepada masyarakat dan semua pihak agar proses pencarian dan evakuasi dimudahkan, sehingga kedua mahasiswa dan ketiga tour guide yang terseret ombak tersebut, dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat," ucap Wisnu.

Baca juga: Seorang mahasiswa terseret ombak di Pantai Cikaso Garut
Baca juga: Mahasiswa Brawijaya hilang di pantai Ngantep
Baca juga: Mahasiswa hilang terseret ombak Pangandaran ditemukan

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023