Lombok, NTB (ANTARA) - Tim Horas USU dari Universitas Sumatera Utara bangga atas pencapaiannya pada kompetisi kendaraan hemat energi Shell Eco-marathon (SEM) Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Turun pada kategori Urban Concept Internal Combustion Engine bahan bakar bensin, tim Horas USU tidak bisa menyelesaikan perlombaan dengan baik meskipun lolos semua inspeksi teknis karena mempunyai kendala pada sistem pengereman.

Namun, hal ini tidak membuat tim Horas USU berkecil hati. Dikatakan oleh manajer tim Horas USU, Christofer David, timnya tetap bangga karena mendapatkan banyak pelajaran tentang membuat rakitan mobil yang apik.

"Kami lebih belajar dalam menyediakan komponen-komponen kecil yang sering disepelekan, dan kami bisa lebih fokus untuk memperbaiki kinerja mesin kami dan sistem pengereman yang menjadi masalah pada tahun ini,” kata Christofer, Sabtu (8/7).

“Kami juga dapat beberapa pengetahuan baru tentang SEM seperti bagaimana peraturan box dan faktor safety yang bisa kami tingkatkan untuk tahun depan agar bisa melalui tahapan inspeksi teknis lebih cepat," kata Christofer.

Berkomentar tentang kendala mobil rakitannya, Christofer mengatakan permasalahan rem mobil yang dinamai Halisungsung atau angin ribut dalam bahasa Batak itu adalah membutuhkan daya yang lebih besar untuk akselerasi.

"Perlu daya yang lebih besar pada saat mengegas, dan ketika ada lonjakan yang begitu besar saat menstater mesin mobil dan menggas kembali, ada arus listrik yang menyebabkan sekring rusak," ucap Christofer.

Beberapa pembelajaran yang didapat di SEM 2023, kata Christofer, sebagai modal berharga timnya menatap SEM 2024.

“Kami sudah mencoba pindah kelas dari diesel ke bensin yang bisa dibilang menjadi modal kami di SEM 2024,” kata Christofer.

Pada kategori yang diikuti Horas USU, juara satu didapat oleh ITS Team Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (422.9 km/l), juara dua ditempati oleh Garuda UNY ECO TEAM 1 dari Universitas Negeri Yogyakarta (388.1 km/l), dan juara ketiga oleh Antawirya dari Universitas Diponegoro (286.3 km/l).

Baca juga: Tim Horas USU ingin tampil lebih baik di Shell Eco-Marathon 2023
Baca juga: GERNAS-E angkat derajat perempuan melalui Shell Eco-marathon 2023


Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023