Lumajang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lumajang di Provinsi Jawa Timur menyediakan selter untuk hewan ternak milik warga yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru dan tanah longsor.

"Ada banyak hewan ternak seperti kambing dan sapi yang turut terdampak akibat bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru dan longsor, sehingga kami bangun selter yang lokasinya tidak jauh dari tempat pengungsian warga," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang Hairil Diani di Lumajang, Senin.

Ia menambahkan, penyediaan selter juga ditujukan untuk memudahkan pemantauan hewan-hewan ternak milik warga yang harus mengungsi karena lingkungan permukiman mereka terdampak bencana.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan DKPP Lumajang Hewan Siswanto mengatakan bahwa pemerintah daerah akan menurunkan petugas untuk menyediakan pakan dan mengecek kesehatan hewan ternak yang ditempatkan di selter.

​​​​​​"Kami juga upayakan pakannya, sepertinya rumput hijau. Kami juga ada petugas di sana yang memberikan layanan kesehatan hewan," kata dia.

Menurut data pemerintah daerah, hingga 10 Juli 2023 hewan ternak yang telah dievakuasi dari daerah terdampak banjir lahar dingin terdiri atas 478 kambing, sembilan domba, 56 sapi, dan delapan kerbau.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur menyampaikan bahwa hingga 9 Juli 2023 banjir lahar dingin Gunung Semeru dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Lumajang telah memaksa 1.038 warga mengungsi di 18 lokasi pengungsian.

Baca juga:
Wakil Bupati Lumajang imbau warga terdampak banjir tinggal di pengungsian
Pemerintah prioritaskan rekonstruksi jembatan rusak akibat banjir lahar

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023