Penanganan untuk proses rekonstruksi Jembatan Kaliregoyo dan Kloposawit menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan proses rekonstruksi dua jembatan yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru yakni Jembatan Kaliregoyo dan Kloposawit di Kabupaten Lumajang bisa rampung dalam waktu dua bulan.

"Penanganan untuk proses rekonstruksi Jembatan Kaliregoyo dan Kloposawit menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Senin.

Khofifah didampingi Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Sekdaprov Jatim Adhy Karyono meninjau Jembatan Gantung Kaliregoyo yang memiliki panjang bentang 150 meter; lebar 2,25 meter dengan lebar lalu lintas 1,8 meter di Desa Kebondelli, Dusun Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro pada Minggu (9/7).

Kemudian rombongan melanjutkan untuk meninjau Jembatan Mujur II/Kloposawit yang memiliki panjang bentangan 35,85 meter dan lebar 5,10 meter dengan lebar lalu lintas 4,75 meter, jembatan itu merupakan penghubung Desa Kloposawit dengan Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro.

"Untuk penanganan Jembatan Kloposawit akan dibangun jembatan bailey dan diharapkan jembatan bailey itu pembangunannya rampung dalam kurun waktu 2 bulan karena pondasi jembatannya masih kokoh," tuturnya.

Ia menjelaskan putusnya Jembatan Kali Glidik II yang menghubungkan Kabupaten Malang-Lumajang langsung ditangani Kementerian PUPR, bahkan proses rekonstruksi mulai dikerjakan, kemudian selebihnya akan dikerjakan oleh Pemkab Lumajang bekerja sama dengan BNPB di beberapa titik yakni Jembatan penghubung Limpas-Nguter dan Jembatan Kalibiru.

Baca juga: Khofifah apresiasi inovasi e-pajak pasir di Stockpile Terpadu Lumajang

Baca juga: PLN pulihkan seluruh jaringan listrik terdampak banjir Lumajang


Khofifah mengapresiasi sinergi dan sinkronisasi dari seluruh upaya yang dikerahkan tim baik dari Kementerian PUPR, BNPB, PLN, Basarnas, Pemprov Jatim dan Pemkab Lumajang serta relawan.

Mantan Mensos itu juga meninjau lokasi tanggul jebol dan rumah warga yang terdampak di Dusun Kebondeli Selatan yakni tercatat sebanyak 4 rumah rusak berat (terbawa arus), 4 rumah rusak sedang, dan 6 rumah rusak ringan.

Sedangkan di Desa Kloposawit, Dusun Pacut tercatat sebanyak 1 rumah hanyut, 2 terendam, dan 2 rusak ringan. Di kedua wilayah terdampak tersebut, sebagian besar warga mengungsikan dirinya di rumah sanak saudara dan sebagian lainnya ke posko pengungsian.

Sementara Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyampaikan bahwa khusus di wilayah Kebondeli Selatan sisi aliran lahar telah ditetapkan sebagai kawasan zona merah sejak erupsi Semeru.

"Ada di tepian aliran lahar sudah mendapatkan hunian tetap di hunian relokasi Bumi Semeru Damai di Desa Sumber Mujur. Kami memastikan bahwa rumah-rumah yang terdampak yang sudah mendapatkan hunian tetap yang memang harus bertempat tinggal di relokasi," katanya.

Pemkab Lumajang juga telah membantu untuk mobilisasi angkutan barang dari rumah asal ke hunian tetap guna mendukung relokasi warga ke hunian tetap yang aman dari ancaman erupsi dan lahar dingin Semeru.

Baca juga: Pemerintah petakan kerusakan infrastruktur akibat lahar dingin Semeru

Baca juga: Pemprov Jatim tangani jembatan putus akibat banjir-longsor di Lumajang

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023