Shanghai (ANTARA) - Saham China dan Hong Kong ditutup menguat pada Senin, meski data inflasi China yang suram mengurangi rebound setelah investor sebelumnya mengambil hati dari tanda-tanda mencairnya hubungan China-AS, dan kemungkinan berakhirnya tindakan keras Beijing terhadap perusahaan internet.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik sebanyak 2,3 persen, tetapi menyerahkan sebagian besar keuntungan setelah rilis data inflasi gerbang pabrik dan harga konsumen untuk mengakhiri sesi naik hanya 0,6 persen. Hang Seng turun 2,9 persen minggu lalu ke level terendah satu bulan.

Indeks saham-saham unggulan China CSI300 menguat 0,5 persen, setelah sempat naik 1,0 persen pada satu titik. Indeks Komposit Shanghai berakhir naik tipis 0,2 persen.

Harga gerbang pabrik China turun pada laju tercepat dalam lebih dari 7,5 tahun pada Juni, mencerminkan hilangnya momentum dalam pemulihan ekonomi pasca-pandemi China, dan membangun alasan untuk langkah-langkah stimulus lebih lanjut.

Kepala Ekonom China Nomura Ting Lu pada Senin lebih lanjut menurunkan perkiraan inflasi China untuk tahun 2023 dan 2024, mengutip "pembacaan inflasi terbaru, perkembangan terbaru lainnya mengenai ekonomi China yang luas dan respons kebijakan suam-suam kuku dari Beijing sejauh ini."

Dia memperkirakan lebih banyak pelonggaran moneter akhir tahun ini.

Saham Fintech memberikan titik cerah di tengah kesuraman, karena investor memperhitungkan denda 984 juta dolar AS yang dikenakan pada Ant Group, afiliasi Alibaba, berarti tindakan keras terhadap sektor ini akan segera berakhir.

Indeks Hang Seng Tech naik 1,1 persen, dipimpin oleh Alibaba yang melonjak 3,2 persen. Saham Tencent naik 0,7 persen.

Sentimen pasar juga dibantu oleh tanda-tanda perbaikan dalam hubungan China-AS, setelah Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pertemuan 10 jam dengan pejabat senior China selama perjalanannya ke China pekan lalu bersifat "langsung" dan "produktif".

"Denda pada Ant menandakan akhir dari tindakan keras regulator terhadap perusahaan fintech, dan sangat mengurangi ketidakpastian, jadi ini positif untuk sentimen pasar," kata Mark Dong, salah satu pendiri Minority Asset Management yang berbasis di Hong Kong.

Sementara itu, tidak ada berita negatif dari kunjungan Yellen ke China, yang dianggap positif mengingat ekspektasi yang sangat rendah, katanya.

Saham properti dan konstruksi Hong Kong turun bahkan setelah kota itu mengatakan pada Jumat (7/7/2023) akan menaikkan batas rasio pinjaman terhadap nilai (LTV) untuk properti senilai 30 juta dolar Hong Hong (3,83 juta dolar AS) untuk pembeli rumah yang digunakan sendiri. Ini merupakan pelonggaran langkah pengetatan pertama untuk transaksi rumah sejak diterapkan pada tahun 2009.

Baca juga: Analis prediksi harga saham sektor otomotif akan terus bertumbuh
Baca juga: Saham Inggris dibuka datar, keuntungan energi imbangi kerugian tambang
Baca juga: Saham Eropa dibuka melemah, data China picu kekhawatiran disinflasi

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023