Kami menggunakan latihan lapangan itu, tiga kali sepekan. Namun, timnya harus membayar dulu sebelum menggunakan lapangan,"
Solo (ANTARA News) - Tim Persis Solo tidak mampu memenuhi ambisinya meraih poin penuh setelah ditahan imbang 1-1 melawan Madiun Putra pada pertandingan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Sriwedari Solo, Senin petang.

Pertandingan antara tim tuan rumah Persis Solo melawan Madiun Putra yang disaksikan sekitar 2.000 penonton tersebut pada babak pertama kurang menarik.

Karena, kedua kesebelasan dalam penampilannya hampir tidak ada peluang yang baik untuk menciptakan gol. Tuan rumah Persis yang tampil menyerang, tetapi selalu digagalkan pemain lawan sehingga tidak ada peluang yang membahayakan gawang Madium Putra.

Saparno dan kawan-kawan kelihatan demam panggung sehingga bola umpan dari kaki ke kaki selalu gagal dikembangkan sehingga gawang Madium Putra yang dipercayakan oleh Agung Mukti aman dari serangan tim tuan rumah.

Bahkan, Tim Persis yang dilatih oleh pelatih Agung Setyabudi sepanjang 45 menit babak pertama tidak mendapatkan peluang untuk menciptakan gol.

Padahal, Tim Madium Putra pada menit 27 harus bermain 10 orang karena, pemain belakangnya terkena akumulasi kartu kuning, sehingga dikeluarkan oleh wasit yang memimpin pertandingan Muh Adung asal Jakarta Selatan.

Meskipun, Madium Putra mendapatkan dua peluang yang bisa diciptakan gol yakni pada menit 20 melalui sundulan kepala Wendy S. dan menit 26 tembakan kaki Agus Riawan.

Namun, bola sundulan yang dilakukan oleh Wendy S mampu diselamatkan oleh kiper Persis Bagus Jiwo, sedangkan tembakan Agus Riawan tipis di atas gawang tim tuan ruymah. Sehingga, Persis melawan Madiun Putra kedudukan tetap imbang 0-0 hingga babak pertama berakhir.

Memasuki babak kedua, tim tuan rumah yang unggul dalam jumlah pemain menmgambil inisitif serangan, tetapi dengan pressing ketat dan disiplin pemain Madiun Putra, serangannya Persis selalu gagal ditengah jalan.

Namun, Persis pada menit 52 mendapat peluang manis melalui sepak pojok yang dilakukan oleh Windu Wibowo, dan bolanya disambut melalui sundulan kepala Yogaspria Mirsadaq, tetapi berhasil diantisipasi kiper Madiun Putra yang bermain cemerlang.

Meskipun, Madiun Putra bermain hanya 10 pemain, tetapi tim asuhan pelatih Wahyudi tersebut mampu menciptakan gol pada menit 80 melalui kaki Sony Kurniawan sehingga merubah kedudukan 0-1 untuk tim tamu.

Gol Sony Kurniawan tersebut berawal dari bola mati beberapa meter di luar kotak pelnati Persis. Sony yang melakukan tembakan keras ke arah pojok gawang Persis, tidam mampu diantisipasi kiper Bagus Jiwo.

Namun, Persis dua menit kemudian mendapatkan hadiah penalti oleh wasit Muh Adung, setelah pemain depannya Yanuar dijatuhkan di dalam kotak penalti oleh salah satu pemain lawan.

Windu Wibowo yang dipercaya mengambil tembakan pinalti tersebut berhasil mengicoh kiper Agung Mukti, sehingga kedudukan sama kuat 1-1.

Kedudukan imbang tersebut tetap bertahan setelah wasit Muh Adung meniup peluit panjang tanda babak kedua berakhir. Wasit dalam pertandingan itu, mengeluarkan empat kartu kuning dan satu kartu merah.

Empat kartu kuning untukYogaspria Mirsadaq, Rohmad Sabari, Yanuar Ruspito (Persis), Agus Riawan (Madiun Putra), sedangkan kartu merah Slamet Harmoko (Madiun Putra).

Pelatih Madiun Putra Wahyudi mengatakan, anak-anak bermain bagus meski hanya bermain 10 orang sejak menit ke-27.

"Anak-anak melakukan pressing ketat dan disiplin menjaga lawan, sehingga tim Persis tidak bisa mengembangkan permainannya," katanya.

Namun, timnya kurang puas dengan kepemimpinan wasit, karena setelah satu pemainnya terkena akumulasi kartu kuning dan kemudian dikeluarkan, dan kemudian terkena hukuman pinalti.

"Kami puas anak-anak berhasil melakukan pressing ketat lawan. Lapangan di Stadion Sriwedari bagus, dan anak-anak bermain lepas, sehingga target curi poin berhasil," katanya.

Pelatih Persis Solo Agung Setyabudi mengatakan pihaknya tidak puas dengan permainan yang ditampilkan oleh timnya. Mereka tidak bisa mengembangkan permainan cepat satu dua, dan umpan-umpan antara pemain sering salah.

Selain itu, Agung Setyabudi juga mengeluhkan soal kondisi lapangan di Sriwedari yang kurang bagus, karena di sebelah timur becek, sehingga pemainnya tidak bisa mengembangkan permainannya.

"Kami menggunakan latihan lapangan itu, tiga kali sepekan. Namun, timnya harus membayar dulu sebelum menggunakan lapangan," kata Agung.

(B018/M009)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013