Islamabad (ANTARA News) - Wartawan Pakistan mengadakan pawai dan memboikot acara-acara pemerintah Senin untuk memprotes penculikan dan pembunuhan seorang wartawan lokal ketika ia menyelidiki kematian seorang tokoh Al-Qaeda. Wartawan di Islamabad berdemonstrasi di luar gedung parlemen dan tidak meliput acara parlemen dan jumpa pers mingguan kementerian luar negeri untuk mendorong tuntutan-tuntutan mereka, termasuk penangkapan orang-orang yang membunuh Hayatullah Khan. "Kami akan melanjutkan protes kami sampai seluruh tuntutan kami dipenuhi oleh pemerintah," kata Aroosa Alam, seorang wartawan senior dan penjabat ketua Persatuan Wartawan Rawalpindi-Islamabad, kepada AFP. Di kota Multan, Pakistan tengah, wartawan mengadakan demonstrasi di luar kantor persatuan wartawan setempat dan meneriakkan slogan-slogan, termasuk "Pembunuh, pembunuh, pembunuh pemerintah" dan "Lindungi wartawan di kawasan suku". Protes juga dilakukan di kota terbesar Pakistan, Karachi, dan di kota Lahore, Pakistan timur. Ada kecurigaan bahwa Khan diculik oleh gerilyawan pro-Taliban yang beroperasi di kawasan tersebut atau oleh aparat-aparat intelijen Pakistan, namun Islamabad telah membantah terlibat dalam insiden tersebut. Mayat Khan (35), yang bekerja untuk sebuah surat kabar lokal dan Agensi Foto Pers Eropa, ditemukan dalam keadaan diborgol di luar kota Mir Ali di kawasan suku Waziristan Utara yang berbatasan dengan Afghanistan pada Jumat. Khan diculik oleh orang-orang bersenjata pada 5 Desember, beberapa hari setelah ia mempermasalahkan keterangan militer Pakistan mengenai kondisi seputar kematian komandan Al-Qaeda Mesir Hamza Rabia di daerah tersebut. Militer Pakistan menyatakan, Rabia tewas bersama empat orang lain dalam sebuah kecelakaan ledakan amunisi, namun Khan memfoto puing-puing yang tampaknya berasal dari serangan rudal AS. Perdana Menteri Shaukat Aziz hari Minggu berjanji akan melakukan penyelidikan pengadilan atas pembunuhan tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006