Luanda (ANTARA) - Konstruksi sekolah dasar (SD) yang disumbangkan oleh Sinohydro, sebuah perusahaan China, dimulai pada Rabu (5/7) pekan lalu di area pedesaan di Xangongo, Provinsi Cunene, Angola selatan.

Sekolah tersebut, yang dinamai seperti nama komunitas di area itu yakni "Eko", diperkirakan akan rampung pada akhir tahun ini.

Sekolah itu akan dilengkapi dengan 12 ruang kelas dan dapat menampung 840 siswa dalam dua sif belajar.

Dalam sebuah upacara untuk menandai dimulainya pembangunan sekolah itu, Menteri Energi dan Air Angola Joao Borges mengungkapkan apresiasinya atas inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan China tersebut.

Dia menekankan pentingnya proyek itu dalam meningkatkan kondisi kehidupan para penduduk setempat dan mendorong inklusivitas pendidikan.

"Tahun depan, sekolah ini akan beroperasi penuh, dengan semua persyaratan yang diperlukan telah terjamin," ujar sang menteri.

Pio Hipunyati, Uskup di Keuskupan Ondjiva, menyatakan bahwa area di sekitarnya hanya memiliki enam SD dan tidak ada sekolah menengah.

Saat semua siswa telah menyelesaikan pendidikan dasar, mereka kesulitan untuk melanjutkan pendidikannya.

Namun, sekolah Eko baru tersebut, ketika selesai dibangun nanti, dapat memenuhi kebutuhan pendidikan menengah, katanya.


"Ini merupakan komunitas pedesaan yang membutuhkan perhatian. Anda tidak dapat membayangkan betapa pentingnya sekolah tersebut bagi komunitas ini," tutur uskup tersebut.

"Kami sedang menghadapi proyek yang sangat penting bagi komunitas kami. Kami sangat berterima kasih kepada Sinohydro dan Kementerian Energi dan Air (Angola) yang telah memungkinkan kami mewujudkan pencapaian ini."

Dalam sesi wawancara dengan Xinhua, Gubernur Provinsi Cunene Gerdina Didalelwa menekankan pentingnya melanjutkan kemitraan dengan China dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan mengentaskan kemiskinan di Angola.

"Kemitraan ini perlu dilanjutkan dan menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan China untuk pembangunan Angola, terutama di Provinsi Cunene," ujar gubernur tersebut.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023