Jayapura, (ANTARA News)- Kawasan hutan bakau (mangrove) di pesisir Entrop,Distrik Jayapura Selatan, Kodya Jayapura, Provinsi Papua belakangan ini mulai "tergusur " akibat pesatnya pembangunan di daerah itu. Abraham, warga Enggros/Tobatji, di Jayapura, Selasa (20/6) mengatakan, sejak 10 tahun terakhir, kawasan Entrop, Kotamadya Jayapura, mulai terbuka untuk bangunan pertokoan dan pemukiman penduduk. Dampak negatif dari pembangunan itu adalah rusaknya hutan bakau. "Kawasan hutan bakau di sepanjang pesisir Pantai Entrop sekitarnya, sebelumnya adalah tempat bagi warga kampungnya mencari kerang, udang dan kepiting guna memenuhi kebutuhan hidup keluarga," kata Bram-panggilan akrabnya. Ia mengatakan, saat pohon bakau masih banyak dijumpai hidup di sepanjang Kali Entrop,kepiting, udang dan kerang yang biasanya mudah diperoleh, namun kini ternyata sangat susah didapat. Selain kerusakan hutan bakau, katanya, di sejumlah daerah kawasan pesisir Kali Entrop banyak bertebaran sampah plastik, potongan kayu, dan beraneka bendatak terpakai yang berserakan. "Dibanding beberapa tahun lalu, lokasi Pantai Entrop sangat subur dengan tanaman bakau, tetapi kenyataan sekarang sudah sangat berkurang setelah banyak bermunculan bangunan baru," katanya. Sementara itu, Sefi (24), salah seorang pemuda Pantai Entrop mengatakan, kerusakan hutan bakau belakangan ini kian tampak setelah banyak gedung maupun pemukiman dibangun sekitar kawasan Entrop. "Lokasi kawasan hutan bakau di Entrop semakin hari kian diambang kepunahan. Kenyataan ini perlu diatasi segera oleh pihak terkait," katanya. Sefi mengakui, dalam upaya menjaga kelestarian hutan bakau sepanjang Entrop yang masih tersisa diperlukan keterlibatan semua masyarakat maupun pengambil kebijakan pembangunan. "Hutan bakau di kawasan Entrop akan segera punah jika tak dilakukan penanganan secara berkelanjutan oleh instansi terkait maupun pemerintah," katanya. Diperkirakan puluhan hektar tanaman bakau di kawasan Pantai Entrop sekitarnya sejak tahun 1999-an lalu sudah mulai habis terbabat akibat maraknya pembangunan pertokoan dan pemukiman penduduk.(*)

Copyright © ANTARA 2006