Dampak telah dirasakan di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali masyarakat adat di pedalaman Jambi dan ketergantungan mereka pada alam membawa masyarakat sebagai kelompok-kelompok paling rentan di tengah perubahan iklim,
Jambi (ANTARA) - Pewarta Foto Indonesia (PFI) Jambi menggelar lomba foto dengan tema masyarakat adat dan perubahan iklim, yang merupakan isu global yang semakin mendesak untuk diatasi dan diharapkan melalui kegiatan ini masyarakat luas akan lebih mengetahui pentingnya menjaga alam dan masyarakat adatnya.

"Dampak telah dirasakan di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali masyarakat adat di pedalaman Jambi dan ketergantungan mereka pada alam membawa masyarakat sebagai kelompok-kelompok paling rentan di tengah perubahan iklim," kata Sekretaris PFI Jambi Wahdi Septiawan, di Jambi Selasa.

Ia menjelaskan lomba foto dengan tema "Masyarakat Adat dan Perubahan Iklim" itu batas waktu pengiriman foto ditutup pada 3 Agustus 2023 pukul 20.00 WIB.

Dari kegiatan itu, kata dia, diharapkan bisa memunculkan karya-karya visual bernilai berita yang menggambarkan persoalan, perjuangan, dan harapan masyarakat adat Jambi, serta sekaligus jembatan untuk para pihak.

"Utamanya pengambil kebijakan dalam memaknai realitas visual, yang barangkali belum pernah dilihat sebelumnya," kata Wahdi Septiawan.

Sementara itu Ketua PFI Jambi, Irma Tambunan yang juga jurnalis Kompas menambahkan potret masyarakat adat di tengah perubahan iklim disuarakan lewat visual.

"Dan kami berharap lomba dan pameran ini dapat membuka mata publik yang lebih luas akan perjuangan dan ancaman yang dihadapi komunitas adat di Jambi dalam menghadapi perubahan iklim," katanya.

Untuk syarat dan ketentuan dalam lomba ini peminat bisa melihat di akun sosial milik @PFIJambi dan @pewartafotoindonesia.

"PFI menunggu karya-karya foto jurnalistik terbaik dan sampai jumpa pada sesi pengumuman," katanya.

Selain menggelar pameran foto jurnalistik, rangkaian acara ini juga akan melibatkan kegiatan "fellowship coaching" dan "hunting" foto bersama di komunitas Orang Rimba.

Pameran juga akan dimeriahkan oleh lomba foto, seminar dan diskusi, pameran hasil karya anak-anak muda di komunitas adat, serta penjualan foto yang sebagian hasilnya akan dialokasikan untuk mendukung jurnalisme warga di pedalaman.

PFI Jambi berharap seluruh rangkaian acara ini dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat yang besar bagi para jurnalis foto, komunitas adat, serta masyarakat Jambi secara keseluruhan.

Sementara itu Kepala Taman Budaya Jambi Eri Argawan mengapresiasi rencana pameran dan siap berkolaborasi dam dua gedung disiapkan yakni prosenium sebagai tempat pameran dan gedung Arena untuk acara pembukaan pameran, apresiasi seni dan budaya suku-suku pedalaman, coaching foto, dan seminar.

"Kehidupan masyarakat adat pedalaman di Jambi yang lengkap dengan kearifan lokal dan budayanya patut dilestarikan. Kami siap berkolaborasi untuk perjuangan tersebut," katanya.


Baca juga: Warsi dan DLH dorong percepatan pengakuan masyarakat hutan adat

Baca juga: Jurnalis Kompas dan fotografer ANTARA pimpin PFI Jambi

Baca juga: Jangan paksakan orang rimba Jambi tinggal di perumahan

Baca juga: APBDes di Jambi bisa digunakan untuk pemberdayaan orang rimba


 

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023