Jakarta (ANTARA) - Aktivitas belanja daring melalui layanan perniagaan elektronik (e-commerce) diperkirakan masih tetap menjadi preferensi masyarakat di masa endemi, seperti ditunjukkan dari hasil riset Kredivo dan Katadata Insight Center.

 Dalam Laporan Perilaku Konsumen e-Commerce Indonesia 2023 itu disebutkan bahwa 79,1 persen konsumen memilih untuk menggunakan metode kombinasi antara berbelanja daring (online) dan luring (offline).

Dari persentase tersebut, sebanyak 58,1 persen lebih banyak melakukan pembelian secara daring, sementara 21 persen masih lebih condong melakukan pembelian secara luring.

Baca juga: 43 persen transaksi belanja online dilakukan oleh "e-shopaholics"

Merujuk pada hal tersebut, Kredivo dalam keterangan persnya pada Selasa membagikan sejumlah strategi yang dapat diterapkan UMKM agar memaksimalkan penjualan di e-commerce di masa endemi. Berikut lima strateginya.

Hadirkan produk kebutuhan generasi tua

Konsumen dari generasi muda atau milenial memang masih mendominasi transaksi di e-commerce. Meski begitu, Kredivo melihat peningkatan jumlah transaksi oleh generasi lebih tua yang konsisten setiap tahunnya.

Konsumen berusia 36 tahun ke atas menyumbang 24 persen dari total transaksi pada 2020. Tren ini meningkat secara berturut-turut menjadi 29 persen pada 2021 dan menjadi 31 persen pada 2022.

Oleh sebab itu, pelaku UMKM dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka seperti peralatan penunjang kenyamanan dan keamanan rumah hingga produk makanan yang bergizi.

Paket bundling dan diskon 

Menurut Kredivo, konsumen lajang dan belum memiliki anak memiliki rata-rata nilai transaksi masing-masing senilai Rp368.179 dan Rp368.762 dalam setiap satu kali transaksi.

Melihat kecenderungan tersebut, pelaku UMKM dapat memanfaatkan peluang dengan menyediakan penawaran khusus kepada segmen ini seperti paket bundling atau diskon untuk pembelian dalam jumlah besar.

Baca juga: Tren perilaku konsumen yang bisa diadaptasi pelaku bisnis di tahun ini

Produk perawatan diri 

Kredivo menyebutkan bahwa jumlah transaksi penjualan produk kesehatan dan kecantikan di e-commerce menduduki peringkat ketiga teratas, yaitu 14,3 persen.

Persaingan untuk menjual produk kesehatan dan kecantikan di e-commerce sangat ketat. Untuk menyiasati ini, pelaku UMKM dapat menjalankan strategi dengan menjual produk yang tengah populer di media sosial dan sudah mengantongi izin BPOM.

Peralatan rumah tangga 

Kredivo mencatat jumlah transaksi yang berasal dari konsumen yang telah menikah dan yang memiliki anak masing-masing sebanyak 58 persen dan 55 persen. Produk peralatan rumah tangga menjadi salah satu produk favorit yang dibeli oleh segmen ini.

Untuk memanfaatkan peluang ini, pelaku UMKM dapat menyediakan produk-produk yang relevan dengan kebutuhan rumah tangga mulai dari peralatan rumah tangga yang praktis dan inovatif, dekorasi rumah yang menarik, hingga peralatan dapur yang fungsional.

Produk peralatan kantor dan belajar 

Menurut Kredivo, jumlah transaksi produk peralatan kantor dan belajar meningkat hampir 1,5 kali lipat di masa transisi dari pandemi menuju endemi.

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, pelaku UMKM dapat menyediakan produk peralatan kantor dan belajar yang bervariatif serta sesuai dengan tren terkini. Di samping itu, pastikan produk memiliki kualitas baik dengan harga kompetitif.

Baca juga: Kemendag sebut ekosistem digital bantu UMKM petakan minat konsumen

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023