Indocement membeli hasilnya, yang saya sampaikan kemarin minimal 24 dolar AS tergantung dari nilai kalorinya
Jakarta (ANTARA) - Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meminta Dinas Lingkungan Hidup menjalankan dengan baik program pengolahan sampah menjadi bahan bakar (refuse derived fuel/ RDF)  terutama terkait hubungannya dengan mitra.
 
"Saya minta bisa berjalan baik.  Kemarin kita melepas hasilnya, hari ini saya lihat langsung dan digunakan mitra Indocement," kata Heru di Jakarta, Selasa, ketika  meninjau hasil olahan sampah RDF yang akan digunakan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sebagai bahan bakar.

Pada kesempatan tersebut, Heru memastikan hasil olahan dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang itu dapat diaplikasikan secara tepat.
 
"Indocement membeli hasilnya, yang saya sampaikan kemarin minimal 24 dolar AS tergantung dari nilai kalorinya," ucap Heru yang didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Jalan Mayor Oking (Gunung Putri Citeureup) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/7/2023). ANTARA/ HO-PPID DKI Jakarta

Asep menuturkan  PT Indocement membutuhkan sekitar 2.500-3.000 ton RDF per hari. Melihat besarnya permintaan, Asep optimistis  dapat mengatasi persoalan sampah di Jakarta.
 
"Kami dari Dinas LH masih sangat optimis untuk terus dapat melanjutkan beberapa proyek RDF ke depan. Pengiriman RDF dari Bantargebang dilakukan setiap hari. Hari ini dikirim sepuluh truk," ujar Asep.
 
Direktur PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Christian Kartawijaya mengatakan penggunaan RDF sebagai salah satu bahan bakar alternatif masih digunakan juga di luar negeri.
 
"Ini bukan proyek mimpi, kata Pak Gubernur DKI Jakarta ini bisa dibuktikan, dan ini proyek yang nyata. Ini juga sudah dilakukan di Eropa dan Turki, dan masih banyak negara lainnya yang menggunakan untuk memecahkan masalah sampah, zero waste dengan investasi yang jauh lebih murah dibandingkan dengan metode lain," jelas Asep.
Baca juga: Teknologi insenerator bisa jadi solusi pengelolaan sampah di Jakarta
Baca juga: DLH DKI akan bangun RDF plant di Rorotan tahun depan
Baca juga: DLH DKI sebut pengolahan sampah RDF lebih efisien ketimbang ITF

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023