Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meyakini keberadaan koperasi yang sehat dan kuat bisa membangun suatu sistem yang membuat rakyat berdaulat di bidang ekonomi.
 
"Sekarang adalah momentum untuk memperkuat komitmen supaya koperasi diarahkan untuk memperkuat kelembagaan ekonomi agar bisa mendukung ekonomi makro yang membuat Indonesia bisa menjadi negara maju," kata Peneliti Ahli Utama Bidang Koperasi BRIN, Johnny Walker Situmorang dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa.
 
Johnny mengungkapkan Indonesia memiliki 64 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, partisipasi masyarakat yang tergabung ke dalam koperasi hanya berjumlah 24 juta orang atau sekitar 9 persen dari total jumlah penduduk yang mencapai 270 juta orang.
 
Bila ada 60 persen dari total penduduk Indonesia tergabung dengan koperasi, maka Indonesia bisa menjadi negara maju dengan angka pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen.
 
Menurut Johnny, 100 persen penduduk Amerika Serikat dan 60 persen penduduk Eropa telah terlibat di dalam bisnis koperasi. Kondisi itulah yang menjadikan negara-negara barat bisa kuat secara ekonomi karena disokong langsung oleh rakyat melalui koperasi.
 
"Bisnis ritel di Swiss dan Singapura sebanyak 60 persen dikuasai oleh koperasi. Selama ini kita pikir Swiss itu negara yang teramat sejahtera ternyata kekuatan mereka ada pada ekonomi masyarakat karena pelaku usaha mikro kecil berdaulat," ujarnya.
 
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa beberapa negara telah memperkuat koperasi sekunder agar bisa mengakses ekonomi global.
 
Salah satu lembaga keuangan terbesar dunia dan sangat terkenal di Eropa adalah kredit agro dari Prancis. Lembaga itu bisa menjembatani pembiayaan lintas negara. Bahkan, di Jepang, koperasi menguasai 75 persen rantai pasok dari petani dan bisa mempengaruhi kondisi politik.
   
Sementara itu, Indonesia masih berkutat dengan koperasi primer. Adapun koperasi yang sekarang menonjol membuat performa koperasi Indonesia lebih bagus adalah koperasi kredit.
 
Kementerian Koperasi dan UKM mencatat jumlah koperasi di Indonesia sebanyak 127.846 unit.
 
Jumlah koperasi tersebar terdiri dari 111.818 unit atau 87,46 persen koperasi yang badan hukumnya dikeluarkan oleh kabupaten/kota.
 
Sebanyak 9.365 koperasi atau 7,33 persen badan hukum dikeluarkan oleh provinsi dan 6.663 koperasi atau 5,21 persen koperasi yang dikeluarkan badan hukumnya oleh Kementerian Koperasi dan UKM.
 
Berdasarkan jenisnya koperasi konsumen sebanyak 71.480 unit, koperasi jasa 8.350 unit, koperasi produsen 25.891 unit, koperasi pemasaran 3.969 unit, dan koperasi simpan pinjam sebanyak 18.156 unit.
 
Kepala Pusat Riset Koperasi, Korporasi, dan Ekonomi Kerakyatan BRIN Irwanda Wisnu Wardhana mengatakan koperasi sebagai model demokrasi ekonomi karena menganut asas gotong-royong, musyawarah, dan mufakat.
 
Dia memandang jika masyarakat memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap koperasi, maka koperasi akan tumbuh. Bahkan, koperasi mampu mereduksi berbagai pinjaman online yang kini marak beredar di masyarakat.

Baca juga: Kemenkop UKM meningkatkan SDM koperasi dengan Kampus Merdeka
Baca juga: Teten perbaiki koperasi dengan larang pengawas miliki hubungan sedarah
Baca juga: Kemenkop UKM minta petani berkoperasi untuk tingkatkan skala ekonomi

 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023