Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengklaim jadi lumbung jagung di Jawa Timur dengan 18,9 persen produksi jagung atau sebanyak sekitar 250 ribu ton jagung dipasok dari kabupaten ujung Timur Pulau Jawa itu.

"Dengan tambahan produksi jagung di Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo, ini semakin menguatkan posisi Banyuwangi sebagai lumbung jagung Jawa Timur," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Banyuwangi, Jatim, Selasa.

Bupati Ipuk bersama para petani di Kecamatan Wongsorejo melakukan panen jagung di lahan seluas 1,5 hektare yang memiliki masa panen 100-120 hari dengan produksi 7 hingga 8 ton per hektare.

"Saya tadi juga tanya ke petani untuk harga jagung per kilogram di angka Rp.5500. Artinya kalau 7 ton, maka sudah bisa dapat Rp38,5 juta/hektare. Ini angka besar hanya untuk masa 3-4 bulan," katanya.

Ipuk juga menyampaikan produktivitas jagung di Desa Alasrejo bisa dipertahankan atau ditingkatkan, maka lahan jagung di desa itu bisa memenuhi kebutuhan jagung di Jawa Timur.

"Jagung adalah komoditas strategis yang banyak dibutuhkan oleh industri pakan ternak dan makanan. Jika bisa memproduksi jagung dengan kuantitas dan kualitas yang baik, maka bisa memberikan kontribusi besar bagi perekonomian daerah dan nasional," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, lanjut Ipuk, terus berkomitmen mengoptimalkan pertanian melalui teknologi.

"Kami punya program pertanian seperti Jagoan Tani untuk anak muda, sehingga mereka bisa terus berinovasi di bidang pertanian," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, Nanang Sugiarto mengatakan Banyuwangi adalah penyangga lumbung jagung Jawa Timur, dengan 18,9 persen produksi jagung atau sebanyak 250 ribu ton jagung dipasok dari Banyuwangi.

"Varietas yang ditanam di Wongsorejo adalah MK Sumo dengan masa panen 100-120 hari di lahan 1,5 hektare dengan produksi hingga 7-8 ton. Varietas ini memiliki keunggulan yaitu tahan terhadap hama dan penyakit, serta memiliki kandungan protein yang tinggi," katanya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023