Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai membenarkan kabar mengenai pertemuannya baru-baru ini dengan pemimpin Myanmar yang disingkirkan dan masih dipenjara, Aung San Suu Kyi.

"Dia (Suu Kyi) dalam kondisi sehat," kata Menlu Pramudwinai di sela-sela sesi pengkajian Pertemuan ke-56 Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta, Rabu.

Dari pertemuannya dengan Aung San Suu Kyi, menurut dia, pemimpin yang digulingkan itu mendorong dialog untuk menyelesaikan krisis politik di Myanmar.

Menlu Thailand itu berpandangan bahwa pendekatan dengan otoritas Naypyidaw, termasuk dengan junta, sangat diperlukan.

"Harus ada pendekatan dengan junta," katanya.

Thailand diketahui telah melakukan pendekatan yang berbeda dengan anggota ASEAN lainnya dalam upayanya membantu penyelesaian krisis Myanmar.

Sejak tahun lalu, Thailand sedikitnya telah menggelar tiga pertemuan dengan mengundang perwakilan junta Myanmar, termasuk pertemuan pada Juni lalu yang juga mengundang para menlu ASEAN, namun hanya Menlu Laos yang bersedia hadir.

Baca juga: Menlu Retno: 5PC harus tetap jadi acuan ASEAN untuk isu Myanmar

Menurut Pramudwinai, pembicaraan yang sudah tiga kali diselenggarakan Thailand dengan mengundang junta Myanmar itu telah sesuai dengan kesepakatan para pemimpin ASEAN berdasarkan dokumen Tinjauan dan Keputusan Implementasi Konsensus Lima Poin (5PC).

Seperti diketahui, Konsensus Lima Poin menyerukan penghentian kekerasan, dialog dengan semua pemangku kepentingan, menunjuk utusan khusus untuk memfasilitasi mediasi dan dialog, mengizinkan ASEAN untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Myanmar, serta mengizinkan utusan khusus ASEAN untuk mengunjungi dan bertemu dengan pemangku kepentingan di Myanmar.

Dia merujuk pada artikel 14 dari dokumen hasil yang dirilis usai KTT ASEAN 2022 di Phnom Penh, Kamboja, yang berbunyi “ASEAN akan mempertimbangkan untuk menjajaki pendekatan lain yang dapat mendukung pelaksanaan Konsensus Lima Poin”.

Pendekatan tersebut, menurut dia, sejalan dengan Konsensus Lima Poin yang telah disepakati ASEAN.

"Ya, konsensus itu adalah lima poin yang ingin kita capai bersama, tetapi ini adalah pendekatan (kami) dengan teman-teman Myanmar. Kami menginginkan penyelesaian, sebenarnya tujuannya sama," kata dia.

Interaksi Menlu Thailand itu dengan Aung San Suu Kyi adalah pertemuan pertama yang dikonfirmasi antara pejabat tinggi asing dengan ikon demokrasi Myanmar tersebut sejak militer melancarkan kudeta terhadap pemerintah terpilih Myanmar.

Pertemuan antara Pramudwinai dan Suu Kyi itu dilaporkan terjadi pada Minggu (9/7).

Baca juga: Dialog tentang Myanmar di Bangkok fokus pada bantuan kemanusiaan, 5PC

Baca juga: Malaysia dorong implementasi Konsensus Lima Poin ASEAN untuk Myanmar

Pewarta: Katriana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023