Semoga kolaborasi dengan Universitas Hassanudin (Unhas) ini akan terus terjalin dalam hal pemberdayaan perempuan dengan mendukung berbagai gebrakan inovasi dan riset sains
Makassar (ANTARA) - Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kemendikbudristekdikti mendorong para perempuan menjadi peneliti melalui ajang L'Oréal – UNESCO "For Women in Science"

Ketua Harian KNIU Dr Itje Chodidjah MA, melalui keterangan yang diterima di Makassar, Sulawesi Selatan Rabu, mengatakan pemberian penghargaan bertajuk For Women in Science 2023 yang ke-20 ini, diharapkan dapat menjaring semakin banyak talenta dan menginspirasi perempuan Indonesia untuk mengabdi melalui riset sains.

“Semoga kolaborasi dengan Universitas Hassanudin (Unhas) ini akan terus terjalin dalam hal pemberdayaan perempuan dengan mendukung berbagai gebrakan inovasi dan riset sains,” katanya.

Unhas melalui Direktorat Inovasi dan Kekayaan Intelektual menjadi tuan rumah sosialisasi ajang penghargaan bagi peneliti perempuan tersebut.

Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis Unhas Prof Dr Eng Adi Maulana, MPhil, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap peningkatan jumlah peneliti perempuan yang sangat signifikan, menembus angka 77 persen.

“Di Unhas sendiri, dosen dan peneliti perempuan berjumlah 627 orang dari kurang lebih 1500 orang, menunjukkan Unhas adalah institusi yang menghargai peran perempuan dalam setiap lini yang ada,” katanya.

Ia mengapresiasi untuk setiap perempuan yang di tengah banyak tugas lainnya, seperti menjadi ibu rumah tangga, masih mampu memegang peranan penting dalam mengembangkan keilmuan serta organisasi, khususnya di Unhas.

“Melalui penghargaan ini, saya berharap peneliti perempuan Unhas dapat membangun semangat untuk terus melakukan riset, juga membangun relasi dengan banyak peneliti dari seluruh dunia,” demikian Adi Maulana.

Baca juga: Perempuan peneliti Indonesia raih anugerah L'Oreal-UNESCO diapresiasi

Baca juga: Indonesia menangkan "UNECSO Prize for Girls"

Baca juga: Empat ilmuwan dianugerahi dukungan penelitian UNESCO L'Oreal

Baca juga: Irina, Dirjen UNESCO Perempuan Pertama

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023