Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PKS Almuzzammil Yusuf mengatakan Badan Narkotika Nasional (BNN) harus memperbaiki alat pemindai narkoba yang rusak di Pelabuhan Bakauheni.

"Kami sangat terkejut dengan adanya informasi mengenai rusaknya alat pemindai narkoba di Bakauheni," ujar Almuzzammil kepada pers di Jakarta, Kamis.

Hal itu, sambung dia, akan menjadi pintu masuk yang mudah bagi para pengedar narkoba di Indonesia.

Padahal pos pemeriksaan narkoba di pelabuhan Lampung tersebut pernah menjadi terbesar yang telah menangkap pengedar ganja dalam jumlah besar.

"Ketiadaan alat pemindai dan anjing pelacak narkoba ini sangat signifikan dampaknya, jadi BNN harus segera memperbaiki dan melakukan pengadaan segera. Kami akan mendukung pembahasan anggarannya di banggar DPR," tambah dia.

Menurut Almuzzammil, hal yang sama untuk berbagai pelabuhan lainnya, termasuk pelabuhan-pelabuhan laut yang menjadi jalur masuk dari negara tetangga terutama Malaysia harus segera diperbaiki alat pemindainya.

"Informasi kuat yang kami terima, peredaran narkoba banyak yang lolos masuk ke Indonesia melalui jalur Malaysia. Termasuk melalui jalur udara. Ini yang harus kita waspadai," terang dia.

Dalam pandangannya, target ASEAN bebas narkoba 2015 belum disikapi sama oleh negara-negara anggota ASEAN.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013