Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly akan mengumumkan program baru ASEAN-Inggris senilai hingga 25 juta poundsterling (setara Rp500 miliar) dalam pendanaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN dan pengentasan kemiskinan.

Pengumuman program baru itu akan dilakukan saat Cleverly menghadiri pertemuan Menteri Luar Negeri Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta pada 13-14 Juli, menurut keterangan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Kamis.

Program baru tersebut akan dilaksanakan dengan melibatkan keahlian Inggris di sektor perdagangan, regulasi, dan layanan keuangan ke kawasan tersebut untuk lima tahun ke depan, kata Kedubes Inggris.

Dalam pertemuan Menlu ASEAN-Inggris, Pemerintah Inggris akan berfokus pada kerja sama yang lebih luas dengan para mitra di bidang keamanan, stabilitas dan kemakmuran. Pada kesempatan itu Cleverly akan menyampaikan dukungan Inggris untuk ASEAN yang kuat dan bersatu sebagai pusat untuk menjaga wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

“Keamanan dan ekonomi Inggris dan Asia Tenggara terhubung lebih erat daripada sebelumnya. Itulah sebabnya kami meningkatkan hubungan jangka panjang dengan pasar yang dinamis dan berkembang pesat di seluruh kawasan ini, dan menunjukkan dukungan kami untuk ASEAN yang kuat dan bersatu – yang sangat penting bagi kemakmuran dan stabilitas Indo-Pasifik," ujarnya.

Cleverly juga akan menjelaskan bagaimana Inggris memanfaatkan keahlian terbaiknya untuk mendukung kinerja ASEAN, termasuk di bidang pendidikan, kesehatan, dan iklim.

Selain itu, menurut dia, Inggris berkomitmen untuk membuat kawasan Asia Tenggara menjadi lebih aman, mulai dari memimpin respon Dewan Keamanan PBB terhadap krisis di Myanmar, hingga terlibat dengan angkatan laut di seluruh kawasan serta mendanai pelatihan berkualitas tinggi tentang keamanan maritim demi mengamankan jalur-jalur pelayaran yang aman dan terbuka.

Sementara itu Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin mengatakan bahwa partisipasi Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly dalam pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Indonesia pekan ini menegaskan kembali komitmen Inggris terhadap hubungan Inggris dengan ASEAN.

"Kami mendukung sentralitas ASEAN, dan visi yang jelas yang tertuang dalam ASEAN Outlook untuk Indo-Pasifik, yang dipimpin oleh Indonesia sebagai Ketua ASEAN. Indo-Pasifik adalah wilayah yang penting bagi dunia, dan Inggris akan menjadi Mitra Dialog yang terpercaya dan berkomitmen untuk ASEAN, bekerja sama untuk menjamin keamanan, stabilitas dan kemakmuran," katanya.

Inggris dan ASEAN bekerja sama untuk mewujudkan 'Rencana Aksi 2022-2026' untuk meningkatkan kehidupan di seluruh kawasan.

Program pendidikan untuk anak perempuan, dan perempuan dalam isu keamanan dan perdamaian, telah diluncurkan.

Selain program ekonomi yang diumumkan pada Kamis, Inggris tengah menyiapkan tawaran kerja sama dengan ASEAN di bidang iklim hingga kesehatan, keamanan siber, serta kerja sama maritim.

Hal ini menambah fokus kinerja Inggris yang lebih luas di Indo-Pasifik, seperti program Aksi Iklim untuk Ketahanan Asia, yang meningkatkan ketahanan rumah-rumah dan infrastruktur terhadap dampak perubahan iklim, kata Kedubes Inggris.

Inggris menjadi Mitra Dialog ASEAN pada Agustus 2021, dan merupakan mitra baru pertama ASEAN dalam 25 tahun.

Rencana Aksi 5 Tahun ASEAN-Inggris disepakati pada 2022, yang menetapkan bagaimana Inggris akan mengimplementasikan Dialog Kemitraannya dan mencakup bidang-bidang prioritas: Kerja sama Politik dan Keamanan, Kerja sama Ekonomi, Kerja sama Sosial-Budaya, Kerja sama Lintas Pilar dan Penguatan Kelembagaan ASEAN.

Baca juga: Inggris tegaskan kembali komitmen dukung keketuaan Indonesia di ASEAN
Baca juga: Mendag sebut kemitraan ASEAN-Inggris harus terus diperkuat
Baca juga: Menteri Inggris, Sekjen ASEAN bahas kerja sama dagang dan investasi


Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023