Jakarta (ANTARA) -
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan proposal kerja sama trilateral berbentuk aliansi hutan tropis dan karbon kepada Republik Demokratik Kongo (Democratic Republic of Congo/DRC).
 
Proposal tersebut disampaikan Luhut dalam kunjungan kerjanya ke Kinshasa, Kongo, di mana ia bertemu dengan Presiden Felix Tshisekedi dan para pemangku kepentingan utama di sana.
 
"Kami menyampaikan proposal Presiden Jokowi untuk mendirikan kerja sama trilateral dalam bentuk aliansi hutan tropis dan karbon, yang melibatkan Brasil, DRC, dan Indonesia. Aliansi yang direncanakan ini bertujuan untuk menggabungkan upaya dalam melindungi hutan tropis dan memerangi perubahan iklim, yang menunjukkan komitmen bersama dari negara-negara yang terlibat, katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
 
Aliansi ini dijadwalkan akan ditandatangani pada tanggal 25 Agustus mendatang.
 
Selain membahas kerja sama trilateral, dalam pertemuan tersebut Menko Luhut dan Presiden Felix juga menjajaki potensi kerja sama di sejumlah bidang.
 
Luhut menekankan beberapa area fokus utama bagi Indonesia, termasuk industrialisasi, digitalisasi, dekarbonisasi, interkoneksi, distribusi ekonomi, dan pendidikan.
 
Mantan Menko Polhukam itu juga berbagi pandangan dengan Presiden Felix, dan memperlihatkan pengalaman dan strategi Indonesia dalam bidang-bidang tersebut.
 
"Indonesia dan DRC memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Saya senang dapat berbagi pengalaman dan strategi Indonesia dalam berbagai bidang dengan Presiden Felix. Kami berharap bahwa kerja sama antara kedua negara dapat saling menguntungkan dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di DRC dan negara-negara Afrika lainnya,” lanjut Luhut.
 
Pertamina, yang turut dalam kunjungan ini, juga menyampaikan minat untuk bekerja sama dengan DRC dalam mengeksplorasi dan mengembangkan potensi minyak dan gas yang belum tergarap di blok bersama dengan Angola.
 
Dimulainya produksi migas dengan Angola dinilai memberikan peluang bagi Kongo untuk memanfaatkan sumber daya alamnya sendiri dan berkontribusi pada pertumbuhan sektor energinya.
 
Adapun di bidang kerja sama militer, Presiden Felix dengan terbuka menerima tawaran Indonesia untuk melatih personel militer DRC. Kesepakatan ini mencerminkan komitmen bersama untuk meningkatkan kemampuan pemeliharaan perdamaian dan menjaga keamanan regional.
 
Selanjutnya, Presiden Joko Widodo telah berjanji untuk mengirim satu batalyon untuk memperkuat pasukan pemeliharaan perdamaian di DRC, yang menunjukkan dedikasi Indonesia terhadap perdamaian dan keamanan internasional.
 
Terakhir, Luhut menekankan pentingnya kerja sama dalam bidang tembaga antara DRC dan Indonesia. Dengan perkiraan peningkatan harga tembaga yang signifikan, kedua negara menyadari nilai kerja sama dan perlunya teknologi canggih untuk memanfaatkan peluang ini.
 
Luhut juga menegaskan pentingnya memperdalam hubungan bilateral dan penjajakan peluang kerja sama dengan Kongo.
 
"Indonesia dan DRC terus berkomitmen untuk pembangunan berkelanjutan, pelestarian lingkungan, dan pertumbuhan bersama. Kami bekerja sama menghadapi tantangan serta memanfaatkan peluang di masa depan untuk sebesar-besarnya manfaat bagi rakyat kedua negara," kata Luhut.

Baca juga: Luhut membahas rencana impor sapi dan kedelai dengan Afrika Selatan
Baca juga: Luhut kunjungi tiga negara Afrika, persiapkan kunjungan Presiden
Baca juga: Luhut sambangi IMF bahas permintaan pencabutan ekspor nikel

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023