Kerja sama ini berkaitan dengan perdagangan komoditas di perbatasan, pertambangan bauksit, pariwisata, investasi dan lainnya
Pontianak (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Barat dan pengusaha Malaysia yang tergabung dalam Kuching Chinese General Chamber of Commerce and Industry (KCGCCI) menandatangani kerja sama perdagangan dan investasi antara kedua belah pihak di Kuching, Malaysia.

"Kerja sama ini berkaitan dengan perdagangan komoditas di perbatasan, pertambangan bauksit, pariwisata, investasi dan lainnya. Mereka tertarik untuk menjalin hubungan dagang dan investasi dengan kita. Kerja sama ini disaksikan juga oleh Deputy Premier of Sarawak dan Konjen RI di Kuching," ujar Ketua Umum Kadin Provinsi Kalbar, Arya Rizqi Darsono di Pontianak, Kamis.

Menurutnya, di sektor pariwisata misalnya sejumlah pengusaha Sarawak berminat untuk membangun resort di kawasan Temajuk, Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas yang letaknya sangat dekat dengan perbatasan Sambas-Sarawak. Selain itu sektor pertambangan dan hilirisasi bauksit juga menarik minat KCGCCI.

"Pengusaha Malaysia menilai Temajuk sangat indah dan potensial. Apalagi letaknya sangat strategis karena dekat dengan Sarawak, sehingga bisa menarik wisatawan dari Malaysia, katanya.

Sementara di sektor pertambangan, lanjutnya, Kalbar menjadi pemilik cadangan bauksit terbesar di Indonesia.

Baca juga: Kadin: Petani dan pengusaha butuh aturan produksi kratom untuk ekspor

Baca juga: Gubernur Kalbar: Kadin harus jeli menangkap peluang investasi


"Kami mendorong mereka untuk bisa berinvestasi di sektor hilirisasi bauksit dan pasir silika seperti harapan pemerintah saat ini," kata dia.

Ia menambahkan iklim investasi di Indonesia termasuk Kalbar mendukung terutama perihal perizinan dan birokrasi yang sudah secara daring, terpadu dan tak berbelit.

"Di sektor pertambangan mineral non logam dan batuan, izin yang sebelumnya ada di pemerintah pusat sudah didelegasikan ke kepala daerah, dalam hal ini gubernur. Begitu juga izin lainnya yang sudah OSS (Online Single Submission)," jelas dia.

Sebagai tindak lanjut dari kerja sama tersebut, Kadin Provinsi Kalbar segera membentuk kelompok kerja (Pokja). Pokja tugasnya merancang program kerja sama lanjutan dan menjalin komunikasi dengan pihak Sarawak.

"Kerja sama sangat penting untuk meningkatkan kerja sama antar-negara ASEAN. Terlebih ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023 bakal tancap gas dalam mempersiapkan hari puncak KTT ASEAN 2023 pada September mendatang. Di mana Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid juga terpilih menjadi Ketua ASEAN BAC 2023," jelas dia.

Baca juga: Sarawak berminat investasi kembangkan wisata Pantai Temajuk Kalbar

Baca juga: Pemprov Gorontalo tindaklanjuti penjajakan kerja sama dengan Malaysia

Pewarta: Dedi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023