Singapura (ANTARA) - Kemerosotan dolar semakin lebih rendah lagi di perdagangan Asia pada Kamis sore, karena para pedagang secara mengejutkan menganggap inflasi AS yang melambat sebagai sinyal kenaikan suku bunga AS akan selesai pada akhir bulan.

Dolar terus tergelincir selama sekitar enam minggu, tetapi mengalami sesi terburuk dalam lima bulan pada Rabu (12/7/2023) - jatuh lebih dari 1,0 persen terhadap euro ke level terendah dalam lebih dari setahun - karena perlambatan inflasi AS memberikan kepercayaan para penjual dolar.

Euro mencapai tertinggi baru 15 bulan di 1,1148 dolar di Asia pada Kamis sore dan yen menyentuh level terkuat sejak pertengahan Mei di 138,08 per dolar. Indeks dolar AS turun sedikit ke 100,42, terendah sejak April 2022.

Inflasi inti AS mencapai 0,2 persen pada Juni dibandingkan ekspektasi pasar sebesar 0,3 persen. IHK (Indeks Harga Konsumen) tahunan utama turun menjadi 3,0 persen dan telah turun sejak mencapai puncaknya di 9,6 persen setahun sebelumnya.

Suku bunga berjangka menunjukkan pasar telah sepenuhnya memperkirakan kenaikan suku bunga Federal Reserve akhir bulan ini, tetapi ekspektasi kenaikan lebih lanjut dibatalkan.

"Pandangannya adalah bahwa Fed kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga pada akhir Juli dan itu akan menjadi yang terakhir," kata ahli strategi Westpac, Imre Speizer.

Dolar Selandia Baru naik 0,5 persen ke level tertinggi dua bulan di 0,6332 dolar AS dan Aussie naik 0,4 persen ke puncak tiga minggu di 0,6813 dolar AS.

Pergerakan dalam mata uang lain lebih kecil tetapi masih memberikan tonggak sejarah baru karena para pedagang menganggap dolar semakin turun. Franc Swiss mencapai level terkuat sejak 2015 di 0,8655 terhadap dolar dan sterling tertinggi 15 bulan di 1,3019 dolar.

Yuan China stabil mendekati level tertinggi satu bulan di 7,1675 per dolar, tertahan oleh data perdagangan yang lemah yang menunjukkan ekspor turun dengan laju tercepat selama tiga tahun.

Mata uang negara-negara berkembang juga menguat di seluruh Asia, dipimpin oleh ringgit Malaysia yang melonjak 1,0 persen dan menembus sisi kuat 4,6 per dolar. Baht Thailand mempertahankan keuntungan kecil sementara para pedagang menunggu untuk melihat apakah calon perdana menteri Pita Limjaroenrat dapat memimpin mayoritas di parlemen.

Di Skandinavia, di mana inflasi terlihat kokoh dan bankir bank sentral memproyeksikan kenaikan suku bunga lebih lanjut, mata uangnya mencatat kenaikan ekstra pada lonjakan Kamis buat krona Swedia dan Norwegia untuk mengincar kenaikan mingguan sebesar 5,0 persen.

"Kami pikir kinerja dolar yang buruk baru-baru ini mencerminkan pergeseran kualitatif dalam kenyamanan pasar dengan short dolar karena suku bunga kebijakan Fed terlihat semakin dibatasi," kata analis mata uang Steve Englander di Standard Chartered.

Obligasi pemerintah dua tahun, yang melacak ekspektasi suku bunga, memperpanjang reli semalam mendorong imbal hasil turun 4 basis poin menjadi 4,71 persen.

Di antara penjualan dolar, satu outlier mungkin adalah yen yang memimpin kenaikan. Yen naik lebih dari 4,0 persen dalam lima sesi, tetapi berhenti di Asia karena fokus beralih ke apakah Bank Sentral Jepang (BoJ) akan segera mengubah kebijakan pengendalian imbal hasil.

Imbal hasil 10-tahun yang diawasi ketat turun sedikit menjadi 0,46 persen pada Kamis, nyaman di bawah batas BoJ 0,5 persen, menunjukkan hanya spekulasi moderat untuk perubahan kebijakan karena kemungkinan pelonggaran inflasi mengurangi beberapa tekanan.

"Gubernur (Kazuo) Ueda telah menyatakan, sejauh ini, risiko bergerak terlalu dini lebih besar daripada risiko bergerak terlambat," kata ahli strategi DBS Chang Wei Liang.

"Tentu saja, The Fed memasuki fase ekor dari kenaikan suku bunga memberikan bantuan dan memungkinkan BoJ untuk menormalkan kebijakan pada kecepatan yang mereka inginkan."

Notulen rapat Bank Sentral Eropa, data produksi industri Eropa, dan PDB bulanan Inggris akan dirilis pada Kamis waktu setempat.

Baca juga: Minyak naik di Asia didorong pendinginan inflasi AS, data dagang China
Baca juga: Emas melonjak karena inflasi AS yang melambat redakan kekhawatiran Fed
Baca juga: Yuan melambung 238 basis poin menjadi 7,1527 terhadap dolar AS

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023