Jakarta (ANTARA) -
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring dengan optimisme bahwa The Fed akan cenderung dovish atau longgar terkait kebijakan moneternya.

IHSG ditutup menguat 2,00 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.810,21. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,04 poin atau 0,11 persen ke posisi 956,94.

"IHSG bergerak variatif terpengaruh oleh tekanan aksi jual dan profit taking di tengah harapan ada ruang bagi The Fed untuk melonggarkan pengetatan," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Dari mancanegara, pasar menyambut positif setelah Amerika Serikat (AS) melaporkan data inflasi periode Juni 2023 yang melambat menjadi 3 persen year on year (yoy), dari sebelumnya 4 persen (yoy).

Dengan data inflasi secara tahunan yang melambat tersebut, akan memberikan ekspektasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan mengakhiri siklus pengetatan kebijakan moneter atau segera mengakhiri kenaikan suku bunga acuan.

Namun demikian, pasar menilai The Fed masih memiliki ruang menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Juli 2023 ini, sehingga pasar cenderung menanti sikap Bank Indonesia (BI) terkait dengan kebijakan moneternya.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG cenderung betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor kesehatan sebesar 2,13 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor industri yang masing-masing meningkat 0,81 persen dan 0,22 persen.

Sedangkan, enam sektor terkoreksi yaitu sektor properti turun paling dalam minus 1,20 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor infrastruktur yang masing-masing turun minus 1,01 persen dan 0,83 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SKRN, MKTR, SGER, BVIC dan BRMS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PADA, CFIN, HRTA, WIDI dan DILD.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.195.083 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,58 miliar lembar saham senilai Rp9,33 triliun. Sebanyak 264 saham naik, 277 saham menurun, dan 197 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 475,40 poin atau 1,49 persen ke 32.419,30, indeks Hang Seng menguat 489,67 poin atau 2,60 persen ke 19.350,61, indeks Shanghai menguat 40,35 poin atau 1,26 persen ke 3.236,48, dan indeks Strait Times menguat 64,72 poin atau 2,04 persen ke 3.240,08.

Baca juga: Saham Asia reli, dolar dirusak taruhan kenaikan Fed hampir selesai
Baca juga: Wall St ditutup melonjak setelah inflasi lebih rendah dari perkiraan
Baca juga: Dolar semakin menukik di Asia setelah inflasi AS melambat

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023