Jakarta (ANTARA) - Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia/BRI (Persero) Tbk Supari mengatakan Pesta Rakyat Simpedes (PRS) BRI sudah dilaksanakan 15 kali berturut-turut hingga tahun 2023.

“Sekalipun di tahun 2020 (dan) 2021, kita mengalami situasi krisis pandemi (COVID-19) kesehatan yang membatasi kita bergerak, yang membatasi kita mobilisasi (dalam) banyak hal, termasuk mobilisasi diri kita sendiri, itu sangat terbatas,” katanya dalam Press Conference PRS BRI 2023 yang dipantau secara virtual, Jakarta, Kamis.

Namun, katanya, PRS tetap hadir sekalipun dengan dinamikanya harus menyesuaikan dengan platform-platform yang memungkinkan kita masih bisa berkomunikasi dengan kegiatan PRS ini. Lebih lanjut, PRS disebut sebagai kegiatan yang merupakan use case dari integrasi seluruh platform wadah pemberdayaan BRI.

Sejumlah wadah pemberdayaan BRI mencakup wadah berbasis Information Technology (IT) maupun berbasis konvensional, lalu mulai dari ruang lingkup ekosistem teritorial, berbasis komoditas seperti platform bernama Pasar Rakyat Indonesia (PARI), dan berbasis pemberdayaan produk unggulan daerah dalam bentuk platform Localoka.

“Hari ini kita coba bikin sebuah mini PRS yang ada di sini sekalipun ada beberapa pilar program yang kita tiadakan. Jadi ada beberapa pilar yang kita bikin showcase di sini, sehingga teman-teman dari media yang tidak berkesempatan nanti hadir di 380 titik, yang di sini sudah cukup dan bisa memberikan informasi apa saja dari keberadaan pemberdayaan BRI kepada para pelaku UMKM,” ungkap Supari.

PRS 2023 akan digelar di 20 kota bersamaan dengan penyelenggaraan di 362 titik lainnya yang tersebar di kecamatan dan kelurahan dari barat hingga timur Indonesia dengan mengusung tema “Pede Raih Peluang”.

Sejumlah kota yang mengadakan PRS 2023 terdiri dari Bandung di Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Pasuruan di Jawa Timur, Makassar di Sulawesi Selatan, Denpasar di Bali, Binjai di Sumatera Utara, Batusangkar di Sumatera Barat, Palembang di Sumatera Selatan, Garut di Jawa Barat, Pekanbaru di Riau, lalu Kendari di Sulawesi Tenggara.

Selain itu juga Palu di Sulawesi Tengah, Sorong di Papua Barat, Ponorogo, Purwokerto, dan Pati di Jawa Tengah, Gresik di Jawa Timur, Singkawang di Jawa Barat, Lampung, serta Balikpapan di Kalimantan Timur.

Kegiatan ini diadakan dalam rangka memberdayakan UMKM, memberikan literasi digital, serta pelayanan kepada nasabah BRI dengan mengusung 6 (enam) pilar program yang akan disajikan pada setiap kegiatan terdiri dari Pasar, Panggung, Pawai, Peduli, Pojok X’sis, dan Panen.

Pilar Pawai sebagai ajang literasi digital penggunaan QRIS BRImo (BRI Mobile Banking) kepada para pedagang pasar, yang diikuti dengan pawai kebudayaan dalam setiap acara. Kedua adalah pilar Pasar atau bazar UMKM yang diikuti oleh ribuan UMKM unggulan.

Selanjutnya ialah pilar Panen yang merupakan undian berhadiah bagi para pengunjung yang hadir, serta simbolis penyerahan hadiah program Panen Hadiah Simpedes. Kemudian pilar Pojok X’sis yang merupakan area bagi UMKM dan pengunjung untuk menambah pengetahuan bisnis melalui kelas UMKM.

Adapun dua pilar terakhir, yakni Peduli sebagai program corporate social responsibility (CSR) berupa cek kesehatan gratis, donor darah, sembako gratis, dan penukaran botol atau sampah plastik yang dapat ditukarkan dengan voucher ratusan ribu rupiah. Adapun Panggung sebagai area hiburan dan talkshow yang akan diisi narasumber, stand up comedy, penampilan musisi-musisi ternama.

“Kita punya kerangka kerja pemberdayaan yang sangat lengkap dari perspektif nasabah," katanya.

Harapannya, dengan PRS, (para pengunjung) bisa memanfaatkan secara maksimal yang kebetulan nanti hadir nasabah kita yang memanfaatkan kerangka kerja pemberdayaan BRI secara berkelanjutan yang pada akhirnya mereka ada di ujung pemberdayaan, berupa Brilliant Export, Brilliant Planner, (dan) UMKM Export yang nanti biasanya kita selenggarakan tahunan juga di tiap-tiap tahun, biasanya di bulan Desember.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023