Lanzhou, China (ANTARA) - Berkat adanya teknologi digital dan kerja keras para arkeolog handal China, Gua Mogao yang telah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia di Dunhuang, Provinsi Gansu, China barat laut, mampu bertahan melewati zaman.

Pada akhir tahun 1980-an, proyek "Digital Dunhuang" diajukan oleh seorang arkeolog kenamaan Cina, Fan Jinshi, dengan harapan dapat menggunakan teknologi digital untuk menyimpan warisan budaya gua tersebut secara permanen dengan fidelitas tinggi (high fidelity).

Selama 30 tahun terakhir, dengan bantuan teknologi digital yang terus berkembang, proyek itu pun mencapai tujuannya. Selain itu, digitalisasi juga membantu memfasilitasi akses virtual bagi lebih banyak orang ke warisan berharga itu tanpa harus membuka dan mengakses gua yang sebenarnya.

Proyek digitalisasi itu memadukan upaya-upaya dari beberapa generasi staf, yang telah mengatasi berbagai hambatan teknis untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dengan bantuan teknologi baru dan alat yang lebih cerdas.

Pada akhir 2022, Akademi Dunhuang berhasil merampungkan pengumpulan data digital untuk 289 gua, pemrosesan gambar untuk 178 gua, serta rekonstruksi tiga dimensi (3D) untuk 140 gua dan tujuh reruntuhan, serta menghadirkan program tur panorama untuk 162 gua.

Pada 2022, berbagai platform daring akademi itu telah mencatat sekitar 400 juta kunjungan dari 120 negara dan kawasan.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023