Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan budi daya ikan dalam skala rumah tangga untuk ketahanan pangan keluarga
Badung (ANTARA) -
Dinas Perikanan Kabupaten Badung, Bali bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK menyelenggarakan pelatihan budi daya ikan dalam ember (Budikdamber) kepada puluhan warga yang merupakan anggota PKK dari Kelurahan Lukluk, Kecamatan Mengwi, Badung untuk ketahanan pangan.
 
"Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan budi daya ikan dalam skala rumah tangga untuk ketahanan pangan keluarga," kata Kepala Dinas Perikanan Badung I Nyoman Suardana dalam keterangannya di Mangupura, Kamis.
 
Ia menjelaskan pelatihan Budikdamber itu dilaksanakan secara teori dan praktik langsung yang menghadirkan narasumber dari petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan yang bertugas di wilayah Kabupaten Badung dan juga dari Kepala UPTD Perbenihan Ikan Air Tawar Kabupaten Badung.
 
"Para peserta diberikan teori, praktik dan sarana-sarana satu paket Budikdamber yang terdiri dari tiga ember benih ikan lele sebanyak 150 ekor, bibit kangkung, dan pakan ikan untuk satu peserta," kata dia.
 
Suardana menambahkan nantinya kegiatan budi daya ikan dalam ember diharapkan tidak hanya dilakukan saat pelatihan itu saja, melainkan dapat terus dilanjutkan oleh masyarakat.
 
Selain itu, para peserta yang telah mengikuti pelatihan juga didorong agar dapat mengembangkan hasil dari pelatihan budi daya ikan tersebut.
 
"Kami ingin kedepannya ibu-ibu PKK ini bisa berswadaya, dan bisa secara mandiri melaksanakan budi daya ikan di rumahnya masing-masing guna mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Badung," kata dia.
 
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Badung Seniasih Giri Prasta berharap para anggota PKK Lukluk dapat mengikuti pelatihan secara serius sehingga hasil dari pelatihan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan.
 
"Kalau hal itu mampu dibudidayakan, itu sudah luar biasa, lebih dari cukup untuk rumah tangga. Jangan sampai setelah dipanen nantinya budi daya dihentikan," kata dia.
 
Ia mencontohkan dukungan pemerintah seperti dalam memberikan bibit dapat dikembangkan misalnya dari tiga ember yang telah dimiliki, usai mengikuti pelatihan dalam waktu enam bulan dapat bertambah menjadi enam ember.
 
"Dari tiga ember, karena panennya 3-4 bulan, selama enam bulan diharapkan menjadi enam ember. Kalau sudah niat, saya yakin ini akan berhasil. Tapi, betul-betul ibu-ibu harus melihat caranya, berapa hari buang air, ganti pakannya," katanya.

Baca juga: KKP jadikan Pengambengan Bali lebih modern untuk gantikan Benoa
Baca juga: TP PKK Badung bagikan paket olahan ikan untuk cegah stunting

Pewarta: Rolandus Nampu/Naufal Fikri Yusuf
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023