Jakarta (ANTARA) -
Salah satu pelaku industri pulp dan kertas Asia Pasific Resources International (APRIL) Group mengaku siap menghadapi kebijakan anti deforestasi yang diusung Uni Eropa, European Union Deforestation-Free Regulations (EUDR).
 
Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper, unit operasional APRIL Group, Sihol Aritonang, mengungkapkan kesiapan itu lantaran perusahaan telah menerapkan kebijakan pengelolaan hutan lestari atau Sustainable Forest Management Policy (SFMP) sejak 2015 silam.
 
“Kami percaya diri. Tentu kita concern (peduli), karena EUDR ini juga baru, kita belum tahu implementasinya nanti seperti apa. Tapi sepanjang itu menyangkut apakah ada bahan baku kita yang berasal dari deforestasi, sejak 2015 tidak ada. Seharusnya di atas kertas, oke,” katanya.
 
Sihol menjelaskan komitmen perusahaan dengan meluncurkan SFMP yaitu menegaskan bahwa tidak ada bahan baku yang berasal dari hasil deforestasi.
 
Ia juga menegaskan bahwa kebijakan tersebut diaudit rutin setiap tahunnya oleh firma audit yang memiliki reputasi baik dan kemudian dilaporkan kepada komite penasehat.
 
“Audit mereka mencakup pada assurance (kepastian) bahwa ada tidak kayu yang masuk supply chain APRIL yang berasal dari area hasil deforestasi pasca 2015. Alhamdulillah tidak ada. Kita memang committed sejak 2015 tidak ada suplai kayu yang masuk ke value chain kami yang berasal dari deforestasi,” katanya.
 
Kebijakan anti deforestasi yang diusung Eropa sendiri, tampaknya tidak terlalu dikhawatirkan perusahaan yang beroperasi di Riau itu.
 
Pasalnya, meski telah mengekspor kertas ke 110 negara, pasar Eropa bukanlah pasar utama bagi perusahaan.
 
APRIL Group sendiri lebih banyak mengekspor kertas ke negara-negara dengan populasi besar seperti China, India dan Bangladesh serta memasok kebutuhan di dalam negeri.
 
“Tentu kalau ada kesempatan, kita akan meningkatkan juga volume ekspor kita ke Eropa. Sudah ada, tapi komposisinya dalam keseluruhan penjualan kami tidak terlalu besar,” katanya.

Baca juga: APRIL Group berikan kontribusi Rp484,3 triliun buat ekonomi RI
Baca juga: APRIL Group mengumumkan periode rawan kebakaran di konsesi Riau
Baca juga: Produsen pulp bagikan tata kelola keberlanjutan guna mitigasi iklim

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023