Surabaya (ANTARA) - Lembaga Surabaya Survey Center (SSC) merilis hasil survei periode Juni 2024 dengan menyebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi partai pilihan terbanyak perempuan di Kota Surabaya, Jawa Timur, menjelang Pemilu 2024.

Peneliti Senior SSC Ikhsan Rosidi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Jumat, mengatakan, kecenderungan perilaku pemilih warga Surabaya menjelang Pemilu 2024, salah satunya menunjukkan bahwa mayoritas kelompok pemilih perempuan cenderung memilih untuk memberikan suara kepada PDIP.

"Dengan kata lain PDIP menjadi partai favorit pilihan perempuan di Kota Surabaya," kata Rosidi.

Ikhsan mengatakan, PDIP memuncaki pilihan sebagai partai yang paling dipilih oleh kelompok pemilih perempuan di Surabaya dengan meraih angka 49,8 persen. Baru kemudian diikuti oleh Gerindra dengan 7,5 persen dan PKB dengan 7,2 persen, Golkar dengan 6,5 persen dan Demokrat dengan 6,2 persen.

"Partai-partai lainnya hanya berada di kisaran tiga persen ke bawah," katanya.

Lebih lanjut Ikhsan, menguraikan partai-partai yang dimaksud meliputi PAN 2,8 persen, Nasdem 2,7 persen, PKS 2,5 persen, Perindo dan PSI masing-masing 1,8 persen dan 1,3 persen. Selebihnya Partai PPP dengan 0,8 persen, kemudian Garuda, PKN, dan Hanura masing-masing memperoleh 0,2 persen.

"Sedangkan Ummat, Gelora, PBB, dan Partai Buruh tidak memperoleh persentase dari perempuan di Surabaya," ucapnya.

Pada sisi lain, Ikhsan menekankan bahwa ceruk suara dari kelompok pemilih pada demografi ini juga masih cukup besar untuk digarap oleh seluruh partai politik peserta pemilu.

"Masih ada 10,3 persen responden yang memilih untuk tidak menjawab atau tidak tahu yang dapat kita anggap sebagai pemilih yang belum menentukan pilihan. Sehingga, potensi suara ini ini masih bisa menjadi ruang terbuka bagi partai-partai untuk berkompetisi dan memanfaatkannya menjadi suara riil pada pemilu nanti," ujarnya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 20 - 30 Juni 2023 di 31 Kecamatan Kota Surabaya. Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.

Sebagai informasi, SSC adalah salah satu lembaga survei yang bernaung di bawah Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI) dan aktif dalam berbagai kegiatan riset opini publik sejak 16 tahun lalu, tepatnya sejak 7 Juli 2007.

Menanggapi hal itu, kader perempuan yang juga Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Tri Indah Ratna Sari mengungkapkan, hal ini merupakan sinyal kemenangan PDIP di Kota Pahlawan.

"Ini kepercayaan yang luar biasa buat PDI Perjuangan Surabaya. Bisa dibilang ini sebuah sinyal kemenangan untuk partai dan Pak Ganjar sebagai Calon Presiden di tahun 2024," kata Ratna.

Ia menyebut suara perempuan dan milenial itu akan mendompleng popularitas daftar pemilih. Mengingat, populasi pemilih perempuan yang lebih banyak dari laki-laki. Terlebih lagi didukung oleh pemilih baru dari milenial.

"Kepercayaan ini tentunya menjadikan semangat kader PDI Perjuangan Kota Surabaya semakin berkobar. Perempuan dan milenial sudah di barisan kita," kata dia.

Menurut Ratna, pengaruh Ketua DPP Puan Maharani sebagai perempuan menjadi jawaban kenapa pemilih perempuan menentukan pilihannya pada PDIP, terlepas banyaknya kader partai yang sukses menduduki kursi legislatif.

"Terlepas itu juga sosok Ketua Adi Sutarwijono ini juga sangat dekat dengan anak muda," katanya.

Baca juga: Survei SSC: 85,8 persen warga Surabaya pastikan gunakan hak pilih
Baca juga: PDIP Surabaya sikapi survei SSC dengan gencarkan blusukan kampung
Baca juga: Survei SSC: Ganjar dan Prabowo bersaing ketat di bursa Capres 2024

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023