Kami masih mempertahankan pandangan kami bahwa AS akan memasuki resesi akhir tahun ini karena dampak kenaikan suku bunga di masa lalu dan berpotensi di masa depan
Singapura (ANTARA) - Dolar melayang di terendah 15 bulan di sesi Asia pada Jumat sore dan berada di jalur untuk minggu terburuk sejak November karena pasar bertaruh Federal Reserve mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga di tengah pendinginan inflasi.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam rival utamanya, turun 0,114 persen menjadi 99,649, setelah menyentuh level terendah baru 15 bulan di 99,574 di awal sesi. Indeks turun 2,5 persen untuk minggu ini, laju mingguan terburuk dalam delapan bulan.

Investor telah bertaruh tentang pembalikan dolar selama berbulan-bulan, dengan posisi short lebih dari dua kali lipat selama sebulan hingga 7 Juli, menurut data dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC), meskipun mereka tetap jauh dari level pada tahun 2021.

Harga produsen AS hampir tidak naik pada Juni dan kenaikan tahunan inflasi produsen adalah yang terkecil dalam hampir tiga tahun, data menunjukkan pada Kamis (13/7/2023), sehari setelah data menunjukkan harga konsumen naik moderat bulan lalu.

"Pasar umumnya cukup senang dengan data inflasi yang lebih rendah, karena inflasi yang lebih rendah bersama dengan pasar tenaga kerja yang masih tangguh mendukung narasi soft landing ekonomi AS," kata Carol Kong, ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank Of Australia di Sydney, dikutip dari Reuters.

"Tapi, kami masih mempertahankan pandangan kami bahwa AS akan memasuki resesi akhir tahun ini karena dampak kenaikan suku bunga di masa lalu dan berpotensi di masa depan."

Pasar masih memperkirakan peluang 92 persen kenaikan 25 basis poin dari Fed akhir bulan ini, alat CME FedWatch menunjukkan, tetapi tidak lebih untuk sisa tahun ini.

Data pada Kamis (13/7/2023) juga menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga turun minggu lalu, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap ketat bahkan saat pertumbuhan pekerjaan melambat.

Pejabat Fed tetap berhati-hati, dengan Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan dia tidak siap untuk meminta kejelasan tentang inflasi AS dan mendukung lebih banyak kenaikan suku bunga tahun ini.

Shane Oliver, kepala strategi investasi di AMP Capital, mengatakan The Fed masih kemungkinan akan menaikkan 25 basis poin lagi bulan ini di tengah kekhawatiran bahwa inflasi jasa-jasa masih terlalu tinggi dan kekhawatiran bahwa berhenti terlalu dini ketika pasar tenaga kerja masih ketat dapat memicu inflasi kembali.

"Tapi mungkin itu saja. Inflasi AS juga mendorong kenaikan inflasi di negara lain sehingga penurunannya menjadi pertanda baik bagi negara lain".

Sementara itu, dolar Australia datar setelah Michele Bullock ditunjuk sebagai kepala bank sentral Australia pada Jumat, menjadi gubernur wanita pertama saat melakukan reorganisasi besar-besaran.

Euro menyentuh puncak baru 16 bulan di 1,1243 dolar di jam Asia sebelum turun ke 1,1235 dolar, sementara sterling terakhir naik 0,05 persen pada 1,3140 dolar. Pound menembus di atas 1,30 dolar pada Kamis (13/7/2023) untuk pertama kalinya sejak April 2022.

Yen Jepang menguat 0,29 persen menjadi 137,65 per dolar dan berada di jalur untuk minggu terbaiknya terhadap dolar sejak Januari.

Yen menyentuh puncak baru dua bulan 137,245 di awal sesi dan dengan cepat menjauh dari level 145 per dolar yang sempat ditembus bulan lalu yang memicu kekhawatiran intervensi dari otoritas Jepang.

Bank Sentral Jepang terjebak dalam dilema dengan meningkatnya prospek inflasi berkelanjutan yang mempertinggi kasus untuk perubahan awal pada kebijakan pengendalian imbal hasil, meskipun Gubernur Kazuo Ueda meyakinkan dia akan "dengan sabar" mempertahankan stimulus besar-besaran.

Tes pertama akan datang pada pertemuan kebijakan bank sentral pada 27-28 Juli, ketika dewan kemungkinan akan merevisi perkiraan inflasi dan mengisyaratkan keyakinannya bahwa kenaikan harga-harga yang didorong oleh permintaan yang didukung oleh pertumbuhan upah sedang berlangsung.

Baca juga: Dolar di terendah 15 bulan di awal Asia karena pelambatan inflasi AS
Baca juga: Yuan kembali terangkat 209 basis poin jadi 7,1318 terhadap dolar AS
Baca juga: Indeks dolar AS jatuh di bawah angka 100 karena inflasi mereda

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023