Kami di BNN juga siap untuk menjadi tempat praktik dan tempat magang untuk para mahasiswa. Semoga kerja sama ini menjadi titik awal untuk kerja sama selanjutnya
Depok (ANTARA) - Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (FPsi UI) kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) mengembangkan kegiatan akademik berupa pembukaan program khusus untuk mempelajari Rehabilitasi dan Penanganan Penyalahgunaan Narkotika.

Kerja sama ini ditandatangani langsung oleh Dekan FPsi UI Bagus Takwin dan Deputi Rehabilitasi BNN RI Riza Sarasvita.

“Semoga kerja sama ini menjadi langkah awal yang dapat segera diwujudkan. Saya berharap agar semester berikutnya yakni semester gasal kita sudah bisa membuka pendaftaran untuk mahasiswa baru Magister dengan peminatan Psikologi Adiksi. Kedepannya, semoga kerja sama yang kita buat ini dapat memberikan manfaat untuk masyarakat luas,” ujar Dekan FPsi UI Bagus Takwin di Depok, Jumat.

Penandatanganan kerja sama tersebut meliputi pembukaan peminatan program studi Magister Psikologi, mata kuliah khusus Sarjana Psikologi, dan Pendidikan Non-gelar di bidang Rehabilitasi dan Penanganan Penyalahgunaan Narkotika, Pengembangan dan Pengintegrasian materi Rehabilitasi dan Penanganan Penyalahgunaan  Narkotika ke dalam program studi Magister Psikologi, pelatihan bagi para pengajar program studi Magister Psikologi, dan program belajar praktik kerja dan magang, serta beberapa kerja sama lainnya.

Baca juga: Fakultas Psikologi UI gelar festival resiliensi virtual

Deputi Rehabilitasi BNN Riza Sarasvita menyampaikan BNN dan FPsi UI sudah lama menjalin kerja sama. Karena itu hal yang harus disegerakan lainnya adalah modul-modul untuk Program Magister Psikologi Adiksi.

“Kami di BNN juga siap untuk menjadi tempat praktik dan tempat magang untuk para mahasiswa. Semoga kerja sama ini menjadi titik awal untuk kerja sama selanjutnya,” kata Riza.

Sebelumnya pada 2020 salah seorang dosen FPsi UI yang kini menjabat sebagai Wakil Dekan Dicky C. Pelupessy ditunjuk oleh BNN menjadi Ketua Pokja untuk menyusun pedoman pemantauan mutu layanan Program Pemulihan Berbasis Masyarakat.

Kemudian pada 2021 Dicky kembali ditunjuk menjadi Ketua Pokja untuk menyusun pedoman pelaksanaan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) sebagai program prioritas nasional BNN.


Selain itu ia juga diminta untuk melakukan kajian dan penelitian guna mengevaluasi implementasi IBM pada akhir 2021 (setelah implementasi IBM tahun pertama). IBM merupakan program rehabilitasi berbasis komunitas yang melibatkan agen pemulihan yang terdiri dari warga masyarakat di tingkat desa.

Baca juga: Riset Psi UI : Resiliensi orang Indonesia cenderung rendah

 

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023