SCF ini menjadi solusi alternatif yang tepat bagi para pelaku UMKM yang membutuhkan permodalan.
Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui percepatan dan perluasan akses ke sektor pasar modal dengan memanfaatkan produk securities crowdfunding (SCF).

Hal itu disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam kegiatan Sosialisasi Alternatif Pendanaan UKM melalui Securities Crowdfunding guna mendorong pertumbuhan UMKM, di Bali, Jumat.

“SCF ini menjadi solusi alternatif yang tepat bagi para pelaku UMKM yang membutuhkan permodalan, terutama UMKM yang belum bankable karena memberikan akses yang mudah dan dapat dijangkau oleh seluruh pelaku usaha di pelosok negeri dengan memanfaatkan platform digital,” kata Inarno dalam keterangan resmi yang diterima, di Jakarta, Jumat.

Sampai dengan 7 Juli 2023, OJK mencatat ada 16 penyelenggara SCF yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 423 penerbit, 156.632 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp911,35 miliar.

Sementara di Bali, terdapat 11 pelaku UMKM yang menerbitkan SCF melalui lima penyelenggara. Adapun jumlah investor tercatat sebanyak 5.025 pemodal dengan dana yang dihimpun sebesar Rp24,03 miliar. UMKM Bali yang berhasil menerbitkan SCF juga turut hadir dalam kegiatan sosialisasi.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan pelaku UMKM tidak hanya membutuhkan edukasi dan pelatihan dalam mengembangkan usahanya, tetapi juga kemudahan akses terhadap permodalan.

“Diharapkan kolaborasi dan sinergi dari Pemprov Bali, OJK dan seluruh pemangku kepentingan terus dilaksanakan untuk meningkatkan perekonomian daerah, khususnya melalui UMKM,” ujar Wayan.

Dalam penyelenggaraan kegiatan sosialisasi tersebut, OJK juga menggandeng Asosiasi Layanan Urunan Dana Indonesia (ALUDI) untuk melakukan pendampingan dan business matching kepada tiga UMKM yang sudah dikurasi untuk mendapatkan pendanaan melalui SCF.

OJK juga turut bersinergi Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu RI, PT Bursa Efek Indonesia, tim penggerak PKK, serta komunitas perempuan dan pemuda-pemudi di Bali untuk mensosialisasikan perencanaan keuangan dan investasi di pasar modal serta pengenalan produk pengelolaan investasi dan go public.

Kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk memanfaatkan SCF sebagai sumber pendanaan dalam rangka menjaga keberlangsungan usaha dan pengembangan UMKM di Bali.
Baca juga: Aplikasi Pintu apresiasi terpilihnya dua ADK OJK baru
Baca juga: OJK apresiasi riset segmen UMKM guna pembiayaan tepat sasaran


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023