Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman ditutup lebih rendah pada perdagangan Jumat waktu setempat (14/7/2023), menghentikan reli selama lima hari berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt merosot 0,22 persen atau 35,96 poin menjadi menetap di 16.105,07 poin.

Indeks DAX 40 menguat 0,74 persen atau 118,03 poin menjadi 16.141,03 poin pada Kamis (13/7/2023), setelah melonjak 1,47 persen atau 232,66 poin menjadi 16.023,00 poin pada Rabu (12/7/2023), dan naik 0,75 persen atau 117,18 poin menjadi 15.790,34 poin pada Selasa (11/7/2023).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 16 saham berhasil meraih keuntungan, sementara 23 saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

Brenntag SE, perusahaan industri kimia yang menjual dan mendistribusikan bahan kimia industri dan khusus mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 3,19 persen.

Disusul oleh saham perusahaan industri kimia terbesar di dunia asal Jerman BASF SE yang tergelincir 2,30 persen; serta perusahaan jasa keuangan Jerman yang menarik simpanan dan menawarkan layanan perbankan ritel dan komersial Commerzbank AG kehilangan 1,65 persen.

Di sisi lain, Deutsche Borse AG, sebuah perusahaan multinasional Jerman yang menyelenggarakan perdagangan saham dan sekuritas lainnya terangkat 1,29 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham perusahaan industri perangkat medis dan teknologi medis Jerman Siemens Healthineers AG yang bertambah 0,94 persen; serta perusahaan industri otomotif Jerman yang merancang dan memproduksi truk dan bus komersial Daimler Truck Holding AG menguat 0,86 persen.

Baca juga: Saham Jerman untung hari kelima, indeks DAX 40 bertambah 0,74 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023