Beijing (ANTARA) - Pinjaman yuan baru China meningkat sebesar 2,02 triliun yuan (1 yuan = Rp2.092) atau sekitar 283 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.978) dalam enam bulan pertama 2023, menurut data resmi pada Jumat (14/7).

Hal itu terjadi di tengah dukungan kebijakan moneter yang kuat untuk ekonomi riil.

Pinjaman baru China dalam denominasi yuan mencapai 15,73 triliun yuan pada paruh pertama (H1) 2023.

Menurut data Bank Sentral China (PBOC), sebagian besar pinjaman yang baru ditambahkan tersebut digelontorkan ke sektor-sektor utama, termasuk industri manufaktur dan infrastruktur.

Pada akhir Juni, saldo pinjaman jangka menengah dan panjang di sektor manufaktur melonjak 40,3 persen secara tahunan, atau 10,7 poin persentase lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, saldo pinjaman jangka menengah dan panjang di sektor infrastruktur tumbuh sebesar 15,8 persen, meningkat 3,3 poin persentase dari periode yang sama tahun lalu.

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023