Seoul (ANTARA) - Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, pada Jumat (14/7) mengecam Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait rudal antarbenua (ICBM) yang ditembakkan Korut baru-baru ini.

Yo Jong menganggap peluncuran rudal itu merupakan langkah sah untuk mempertahankan diri.

Perempuan yang berpengaruh di Korut itu menyatakan "sangat tidak senang" terhadap Dewan Keamanan, yang para anggotanya pada Kamis (13/7) membahas peluncuran ICBM Hwasong-18 sehari sebelum itu.

Yo Jong menyebut sidang Dewan Keamanan tersebut "tidak adil dan berprasangka".

Ia mengatakan peluncuran ICBM merupakan langkah untuk mempertahankan diri sebagai tanggapan atas kebijakan "penuh permusuhan" yang ditunjukkan Amerika Serikat terhadap negaranya, menurut laporan kantor berita Korut KCNA.

"Siapa pun tidak ada yang punya pembenaran untuk menghujat peluncuran ICBM tipe baru milik Korea Utara," katanya.

Menurut resolusi Dewan Keamanan, Korut dilarang melakukan peluncuran apa pun dengan menggunakan teknologi rudal balistik.

Pada suatu acara jumpa pers, para pejabat perwakilan Amerika Serikat dan sembilan negara lainnya mengecam peluncuran rudal Korut itu dengan mengeluarkan pernyataan bersama.

Sementara itu, Duta Besar Korut untuk PBB Kim Song muncul pada sidang Dewan Keamanan tersebut untuk membela peluncuran rudal oleh Korut.

Ia memperingatkan bahwa ragam dan cakupan pembalasan Korut terhadap upaya AS dalam meningkatkan keberadaan aset-aset strategisnya di Semenanjung Korea bisa lebih "bebas".

Pada Kamis, Korsel dan AS melangsungkan latihan udara bersama dengan mengerahkan sebuah pesawat pengebom strategis milik AS, B-52H, di Semenanjung Korea.

Pengerahan B-52H itu merupakan unjuk kekuatan dan sebagai tanggapan atas peluncuran terbaru rudal Korut.

AS juga telah menyatakan tekad untuk mengirimkan sebuah kapal selam yang dilengkapi rudal balistik berkemampuan nuklir ke semenanjung tersebut.


Sumber: Yonhap-OANA

Baca juga: AS, Korsel, Jepang kecam peluncuran rudal oleh Korut
Baca juga: Korut akan bicara di DK PBB setelah luncurkan rudal antarbenua
Baca juga: ASEAN kecewa dengan peluncuran rudal Korut, desak dialog damai

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2023