sebagian mereka tetap di rumahnya setelah material dibersihkan
Lubukbasung,- (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sebanyak 68 rumah terdampak tanah longsor di Kecamatan Tanjung Raya, akibat curah hujan cukup tinggi, Kamis (13/7) dan dua orang meninggal dunia.
 
"Sebanyak 68 rumah itu dalam kondisi rusak ringan, sedang dan berat," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Ichwan Pratama Danda di Lubuk Basung, Minggu.
 
Ia mengatakan ke-68 unit rumah itu tersebar di Jorong Alai dan Jorong Muko-muko Nagari Koto Malintang, kemudian di Jorong Sigiran, Jorong Pantas dan Jorong Sungai Tampang Nagari Tanjung Sani.
 
"Korban mengungsi ke rumah tetangga, rumah keluarga dan lainnya. Sebagian mereka tetap di rumahnya setelah material dibersihkan," katanya.

Baca juga: BNPB gelar rakor tangani bencana banjir hingga tanah longsor di Sumbar
Baca juga: BPBD Agam: 21 kepala keluarga di Tanjung Raya mengungsi akibat longsor
 
Ia menambahkan, material tanah longsor tersebut menimbun dua warga Pantas, Nagari Tanjung Sani atas nama Radi dan Rina.
 
Jasad Radi ditemukan tim gabung dari BPBD Agam, Satpol PP Damkar Agam, TNI, Polri, PMI Agam, Satpol PP Damkar, warga dan lainnya pada Jumat (14/7) sekitar pukul 06.30 WiB.
 
Sedangkan jasad Rina ditemukan sekitar satu meter di belakang rumahnya, Sabtu (15/7) sekitar pukul 13.20 WIB.
 
"Tiga orang lainnya berhasil selamat dari tanah longsor yang melanda daerah itu," katanya.
 
Ia menyebutkan korban tanah longsor telah mendapatkan bantuan kebutuhan pokok dan bantuan lainnya dari pemerintah setempat.
 
Sebagian bantuan untuk korban dibawa menggunakan dua unit perahu karet, mengingat jalan menuju lokasi masih tertimbun material tanah longsor.

Baca juga: Curah hujan tinggi, 14 rumah di Agam Sumbar terdampak tanah longsor
Baca juga: Tim gabungan Agam temukan dua warga tertimbun longsor
 
Saat ini, tambahnya, empat unit alat berat telah diturunkan untuk membersihkan material tanah longsor.
 
Empat unit alat berat itu jenis ekskavator mini milik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam, ekskavator besar milik Balai Wilayah Sungai Sumatera V.
 
Setelah itu, wheel loader milik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam, wheel loader milik UPT Balai Jalan Provinsi.
 
Pembersihan material tanah longsor tersebut juga melibatkan BPBD Agam, Satpol PP Damkar Agam, TNI, Polri, Dishub Agam, Dompet Dhuafa Singgalang, Baznas Agam, PMI Agam, PUTR Agam, warga dan lainnya.
 
"Pembersihan material tanah longsor diupayakan secepat mungkin, agar arus lalu lintas kembali normal," katanya. 

Baca juga: Banjir-longsor landa empat kecamatan di Agam-Sumbar
Baca juga: Dua orang jemaah masjid meninggal dunia tertimbun longsor di Agam
 
 
 
 
 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023