Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai pembangunan infrastruktur sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) di berbagai wilayah mampu menurunkan angka rasio gini (ukuran kemerataan).

“Yang terkait dengan gini ratio, tentu infrastruktur dan yang lain didorong agar kita mempunyai rasio lebih baik. Juga tentu terkait dengan kemiskinan, kita sudah punya target bahwa kemiskinan ekstrim di tahun 2024 turun mendekati nol. kata Menko Airlangga di Jakarta, Senin.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran masyarakat pada bulan Maret 2023 mengalami peningkatan dibandingkan September 2022. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan rasio gini dari 0,381 poin menjadi 0,388 pada Maret 2023, atau meningkat sebesar 0,007 poin.

Bila dirinci berdasarkan wilayah, rasio gini di perkotaan tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan pedesaan, yaitu masing-masing di level 0,409 poin dan 0,313 poin.

Rasio gini di pedesaan pada Maret 2023 tetap konstan bila dibandingkan September 2022. Bahkan, secara menyeluruh, perkembangan rasio gini di pedesaan mengalami pergerakan yang terbilang stabil sejak September 2019, yakni berada di kisaran 0,313 hingga 0,315 poin.

Adapun rasio gini menggambarkan tingkat ketimpangan pengeluaran masyarakat yang nilainya berada pada rentang 0 hingga 1, yang mana semakin tinggi nilainya, semakin tinggi juga tingkat pengeluaran yang terjadi di masyarakat.

Melalui proyek infrastruktur PSN yang tengah dirampungkan secara bertahap, Menko Airlangga menilai pemerataan infrastruktur akan menjadi salah satu jalan keluar bagi permasalahan ketimpangan di masyarakat Indonesia.

“Jadi itu menjadi target dan tentu SDM dan berbagai program kita akan terus dorong,” ujar Menko Airlangga.

Per tanggal 11 Juli lalu, sebanyak 158 PSN telah selesai. Nilai proyek tersebut tercatat mencapai Rp1.102,6 triliun.

Dengan adanya perkembangan itu, Kemenko Perekonomian menargetkan 25 proyek agar selesai tahun ini. Kemudian, ia juga menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 mampu menembus 5,5 persen.

“Yang kita kejar pertumbuhan ekonomi sesudah 2024 itu kita harus melaju di atas 5,5 persen. Jadi itu, infrastruktur yang dibutuhkan untuk memacu perekonomian tumbuh di atas 5,5 persen,” pungkasnya.


Baca juga: Dianggap mandek, Menko Airlangga pastikan 58 PSN akan tetap berjalan

Baca juga: Airlangga: Abrasi pantura dan banjir rob jadi tantangan PSN di Jateng

 

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023