Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengingatkan bahwa generasi muda mempunyai peran strategis dalam menjaga demokrasi, demi mewujudkan negara yang aman dan maju dengan rakyatnya yang makmur dan sejahtera.

HNW, dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan demokrasi di Indonesia hingga kini masih terjaga. Namun, hal itu tidak berarti demokrasi di Tanah Air tidak memiliki tantangan, sehingga perlu terus dijaga, dikoreksi, dan ditingkatkan.

"Di sinilah peran konstruktif dan kontributif generasi muda: pelajar dan mahasiswa, termasuk dari kalangan Muhammadiyah, menjadi sangat dipentingkan dan strategis,” kata HNW saat menerima kunjungan Delegasi Pimpinan BEM Universitas Muhammadiyah Surabaya dan BEM Muhammadiyah se-Jawa Timur dan Bali di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/7).

HNW mengatakan peran strategis generasi muda itu, misalnya, dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ia mengingatkan bahwa mayoritas pemilih pada pemilu mendatang didominasi generasi muda, yakni generasi milenial 33,60 persen dan generasi Z tercatat 22,85 persen.

"Tentu posisi mereka akan sangat strategis dan sangat menentukan, maka akan sangat disayangkan jika generasi muda bangsa, termasuk yang beragama Islam, tidak memaksimalkan kedaulatan, hak, dan peluang yang mereka miliki," ucap dia.

Lebih lanjut, HNW mengingatkan kepada generasi muda, termasuk BEM di lingkungan Muhammadiyah, untuk meningkatkan kepedulian terhadap demokrasi karena apabila tidak, maka Indonesia akan dipimpin oleh pihak yang juga tidak memedulikan kualitas demokrasi.

Baca juga: Wakil Ketua MPR tekankan pentingnya mahasiswa jadi SDM mendunia

Baca juga: Wakil Ketua MPR ajak generasi muda amalkan Pancasila


"Khusus buat kalian generasi muda Islam, jika kalian tidak memedulikan demokrasi Islam atau politik Islam, maka jangan disalahkan ketika Indonesia nanti dipimpin oleh mereka yang memenangkan kontestasi demokrasi, tapi tidak peduli dengan Islam dan masa depan generasi muda dari kalangan umat Islam," ujarnya.

HNW pun menjelaskan beberapa cara yang bisa dilakukan generasi muda untuk berkontribusi dalam meningkatkan kepedulian akan demokrasi. Pertama, mengedukasi warga agar memahami hak dan kedaulatan yang mereka punya untuk menghadirkan perpolitikan yang berkualitas, yakni dengan ikut serta dalam Pemilu 2024.

Kedua, menggunakan medium komunikasi modern, seperti media sosial, untuk saling mengedukasi, bertukar wawasan, dan memperluas jaringan. Tidak hanya sesama kaum muda, melainkan juga kepada masyarakat pada umumnya.

"Sehingga masyarakat punya kesadaran dan kepedulian terhadap demokrasi untuk perbaikan masa kini dan masa depan bangsanya sendiri, mulai dari lingkup sederhana dalam relasi sosial di rumah, lingkungan keluarga besar, pertemanan, bisa juga via grup WA, IG, YouTube, TikTok, Twitter, atau platform medsos lainnya," imbuhnya.

Dia menambahkan, perjuangan generasi muda untuk demokrasi dan Indonesia yang lebih baik di masa depan memang penuh tantangan. Namun, generasi muda bisa meneladani perjuangan tokoh bangsa, termasuk ulama dari kalangan Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan lainnya.

"Mereka berani maju ke depan dengan seruan Resolusi Jihad dan Amanat Jihad, menyelamatkan kemerdekaan Indonesia agar dapat dinikmati dan diisi oleh generasi berikutnya,”" kata HNW.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023