Indeks saham-saham unggulan China CSI 300 ditutup turun 0,32 persen atau 12,24 persen menjadi 3.854,94
Shanghai (ANTARA) - Saham China dan Hong Kong berakhir jatuh pada Selasa, setelah data ekonomi yang lemah mengecewakan investor, sementara sejumlah analis menurunkan perkiraan pertumbuhan setahun penuh mereka untuk ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Indeks saham-saham unggulan China CSI 300 ditutup turun 0,32 persen atau 12,24 persen menjadi 3.854,94 poin, sedangkan Indeks Komposit Shanghai turun 0,37 persen atau 11,81 poin menjadi 3.197,82 poin.

Sementara itu, indeks acuan Hang Seng Hong Kong berakhir anjlok 2,05 persen atau 398,05 poin menjadi 19.015,72 poin.

Serangkaian data ekonomi yang dirilis pada Senin (17/7/2023) mengkonfirmasi bahwa pertumbuhan tetap lamban di kuartal kedua. Para ekonom dan analis sejak itu menurunkan ekspektasi mereka untuk pertumbuhan setahun penuh China.

Morgan Stanley memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi China 2023 sebesar 0,7 poin persentase menjadi 5,0 persen setelah negara tersebut melaporkan pembacaan PDB kuartal kedua yang "lemah".

Baca juga: Saham-saham Asia tergelincir karena data ekonomi China melemah

Baca juga: Saham China dibuka beragam, indeks Shanghai turun tipis 0,09 persen


"Tidak ada bank besar yang mencari pertumbuhan di bawah 5,0 persen pada saat ini, namun, kemungkinan besar karena ekspektasi umum bahwa stimulus kebijakan lebih lanjut akan datang, setidaknya untuk mencegah penurunan lebih lanjut," kata Alvin Tan, kepala Strategi Valas Asia di RBC Capital Markets.

Di Hong Kong, setelah pasar dibuka kembali dari penutupan tak terduga pada Senin (17/7/2023) karena Topan Talim, saham teknologi turun 2,4 persen, sebagian mencerminkan data ekonomi yang lemah.

Properti daratan yang diperdagangkan di Hong Kong turun 5,4 persen, kinerja satu hari terburuk mereka dalam hampir tujuh bulan, setelah pengembang properti paling banyak berutang di dunia, China Evergrande Group membukukan kerugian besar dalam hasil keuangannya yang terlambat.

Sektor properti terus menjadi penghambat utama perekonomian, kata Yibei Dong dari Gavekal Dragonomics.

"Semua indikator utama termasuk penjualan, dimulainya proyek, dan penyelesaian memburuk pada Juni, (ketika) diukur sebagai bagian dari level 2019 yang disesuaikan secara musiman," kata Dong.

Baca juga: Saham China berakhir lebih rendah karena pertumbuhan PDB mengecewakan

Baca juga: Saham China dibuka melemah, indeks Shanghai terpangkas 0,58 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023