Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo melepas tim nasional Indonesia amputasi U-23 atau Garuda Indonesia Amputee Football (Garuda INAF) U-23 pada turnamen Artalive Challenge Cup Amputee Football 2023 Malaysia di Stadion EV Arena Shah Alam, Selangor, Malaysia, pada 19-24 Juli.

“Hari ini kami melepas sepak bola amputasi Indonesia yang akan malam ini terbang ke Selangor, Malaysia untuk mengikuti kejuaraan Asia,” kata Dito sesuai melepas timnas Garuda INAF U-23 di Auditorium Wisma Kemenpora, Jakarta, Selasa.

“Jadi dukungan dari pemerintah melalui Kemenpora, seperti disampaikan Pak Ketum, dari segi akomodasi, pelatnas, sampai ke nutrisi, seluruhnya kami dukung, saya sampaikan kami mendukung para atlet anak muda yang ingin membawa Indonesia di kancah internasional,” tambahnya.

Garuda INAF U-23 mengirimkan 14 atlet yang enam di antaranya adalah pemain yang pernah berlaga di Piala Dunia Amputasi Oktober 2022 yang lalu di Turki.

Ada tiga negara yang turut serta dalam ajang itu yakni Malaysia, Bangladesh, dan Indonesia.

Bicara soal target, Menpora Dito ingin prestasi timnas Garuda INAF U-23 pada turnamen yang digelar di Selangor itu adalah menjadi juara.

“Target sebenarnya pastinya yang terbaik, juara umum. Hitungan sangat realistis, sangat menanti prestasi tim sepak bola,” kata Dito.

“Harapan dan pesan menjadi prestasi bisa menginspirasi masyarakat Indonesia, selama keinginan semangat, tekad bulat pasti ada cara untuk berprestasi,” lanjutnya.

Baca juga: Indonesia peringkat ke-22 Piala Dunia Amputasi 2022

Target yang sama juga diucapkan Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa. “Tiga negara, Indonesia, Malaysia, dan Bangladesh. Jepang mengundurkan diri tidak ikut, tahun ini mencoba untuk bisa menjadi juara umum,” kata Ledia.

Artalive Challenge Cup Amputee Football 2023, kata Ledia, adalah satu rangkaian untuk membuat kualitas sepak bola amputasi Tanah Air semakin berkembang.

"Jadi satu rangkaian untuk terus bertanding, mencari lawan tanding setara tidak mudah, beda dengan sepak bola biasa, harus mencari kesempatan yang banyak untuk meningkatkan kualitas,” ucap Ledia.

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Sepak bola Amputasi Indonesia (PSAI) Yudhi Yahya mengatakan persiapan tim amputasi Indonesia berjalan lancar dan segala kebutuhan telah di-support Menpora RI.

Baca juga: Atlet sepak bola amputasi terbantu dengan dukungan penuh pemerintah

"Ini adalah satu persiapan awal dari kami untuk menghadapi Piala Asia nanti 2024," kata Yudhi.

“Kita branding U-23 nya, jadi ada beberapa senior yang belum senior-senior banget. Jadi yang kita branding U-23 nya,” tambah Yudhi tentang komposisi skuad.

Diikuti dua tim yang sering ditemui timnya, Yudhi menegaskan meskipun sudah mengetahui kekuatan dua tim lawan, pihaknya tidak ingin terlalu meremehkan.

“Ini juga kedua dan ketiga setelah bertemu Malaysia dan Bangladesh, ya walaupun sudah kita tahu kekuatannya seperti apa, tapi kita tidak terlalu jumawa,” ucap Yudhi.

Lebih lanjut, soal target, Yudhi juga senada dengan Dito yang menargetkan juara.

Baca juga: Timnas Garuda INAF petik pelajaran berharga di Piala Dunia Amputasi

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023