Capaian tersebut menandakan surplus neraca perdagangan Indonesia telah terjadi selama 38 bulan berturut-turut.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan neraca perdagangan pada Juni 2023 yang mencatatkan surplus menunjukkan kuatnya posisi keseimbangan eksternal Indonesia di tengah tren pelemahan global.

“Kinerja neraca perdagangan Indonesia yang tetap mencatatkan surplus menunjukkan posisi keseimbangan eksternal Indonesia yang tetap kuat di tengah tren pelemahan pertumbuhan global, termasuk moderasi harga komoditas,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam keterangan resmi, di Jakarta, Selasa.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia di bulan Juni 2023 mencatatkan surplus sebesar 3,45 miliar dolar AS, dengan ekspor sejumlah 20,61 miliar dolar AS dan impor sejumlah 17,15 miliar dolar AS.

Dengan demikian, total surplus perdagangan Indonesia secara kumulatif sejak Januari hingga Juni 2023 mencapai 19,93 miliar dolar AS.

Capaian tersebut menandakan surplus neraca perdagangan Indonesia telah terjadi selama 38 bulan berturut-turut.

Febrio mengatakan pemerintah akan berupaya untuk tetap mempertahankan kinerja positif dari neraca perdagangan Indonesia.

“Perkembangan kinerja ekonomi global yang menunjukkan tren pelemahan serta harga komoditas yang masih fluktuatif ini akan terus kami pantau, agar dampaknya terhadap laju ekspor dapat terus dimitigasi,” ujar Febrio.

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto menjelaskan surplus neraca perdagangan Juni 2023 lebih ditopang oleh komoditas nonmigas sebesar 4,42 miliar dolar AS, dengan penyumbang surplusnya adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati serta besi dan baja.

Sementara itu, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit 0,96 miliar dolar AS, dengan komoditasnya adalah minyak mentah dan hasil minyak. Defisit neraca perdagangan non migas Juni 2023 jauh lebih rendah daripada bulan lalu maupun bulan yang sama tahun lalu.

Secara kumulatif hingga Juni 2023, total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 19,93 miliar dolar AS atau lebih rendah sekitar 5,06 miliar dolar AS atau sekitar 20,24 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Sri Mulyani harap BKF terus perkuat fungsi utama kebijakan fiskal
Baca juga: BKF: Penurunan kemiskinan Maret sejalan dengan kebijakan pemerintah


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023