Jakarta (ANTARA) - Universiti Utara Malaysia (UUM) menawarkan beasiswa bagi mahasiswa dan dosen dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya dan UIN Raden Fatah Palembang untuk program studi pascasarjana S2 dan S3.

"Terpilihnya UUM (untuk bekerja sama) merupakan pengakuan yang sangat berarti bagi UUM di kancah internasional," kata Rektor UUM Prof Dr Mohd Foad Sakdan di sela-sela penandatanganan 10 kerja sama di sektor pendidikan tinggi Indonesia-Malaysia di Jakarta, Selasa.

UUM menandatangani kerja sama dengan sejumlah universitas lain serta badan dan asosiasi. Selain Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya dan UIN Raden Fatah Palembang, UUM juga menggelar kerja sama dengan UIN, UPI dan Unpad dan beberapa kampus lain. 

Sementara itu, Foad mengatakan total kerja sama dengan universitas Islam negeri Indonesia menjadi lima setelah sebelumnya pada 29 Mei, UUM juga menandatangani kerja sama dengan tiga universitas Islam negeri lainnya, yaitu UIN Ar-Raniy Banda Aceh, UIN Mataram dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Kolaborasi tersebut menawarkan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia yang terpilih untuk melanjutkan studi pascasarjana melalui kemitraan akademik antara UUM dan UIN, yang didukung oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).

Mahasiswa yang memenuhi syarat akan memiliki kesempatan menerima dukungan beasiswa untuk melanjutkan studi mereka dan mendapatkan pengalaman internasional yang berharga.

"Inisiatif ini bertujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang holistik, membekali mereka untuk menjadi pemimpin masa depan, pendidik dan profesional untuk 'Tanah Garuda'," kata Foad.

Rombongan perdana 100 mahasiswa yang juga disponsori oleh Kemenag dijadwalkan akan mulai kuliah pada September 2023.

Setiap mahasiswa yang disponsori oleh Kemenag tersebut pada awalnya akan menjalani satu tahun studi pascasarjana di UUM, diikuti satu tahun tambahan studi pascasarjana di UIN yang ditunjuk.

Setelah berhasil menyelesaikan studi mereka dalam jangka waktu dua tahun, para mahasiswa tersebut akan memenuhi syarat untuk menerima dua ijasah master dari masing-masing universitas yang terlibat.

Kemenag RI membawahi 27 UIN di Indonesia. Selain itu, Kemenag juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa dan dosen UIN, yang memungkinkan mereka untuk melanjutkan studi lebih lanjut di universitas terkemuka di seluruh dunia.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek Prof. Ir. Nizam menyampaikan harapan bahwa kerja sama di sektor pendidikan tinggi Indonesia dan Malaysia dapat semakin memperdalam hubungan persahabatan kedua negara.

Ia juga berharap kerja sama tersebut dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kedua bangsa melalui pembangunan manusia dan inovasi, mengingat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) saat ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi global.

"Sangat penting untuk kita membangun pertumbuhan ekonomi tersebut melalui pembangunan manusia dan inovasi. Jadi, kolaborasi perguruan tinggi ini akan sangat besar manfaatnya dan dampaknya bagi kemajuan ASEAN sebagai satu komunitas," demikian katanya.

Baca juga: UIN Ar-Raniry dan UUM Malaysia kerja sama program gelar ganda
Baca juga: Kampus Malaysia jalin kerja sama dengan sejumlah kampus di Indonesia

Pewarta: Katriana
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023