New York City (ANTARA) - Biaya pendidikan di perguruan tinggi sangatlah mahal dan akan terus meningkat, tak terkecuali di negara maju seperti Amerika Serikat (AS).

CNN pada pada Minggu (16/7) melaporkan, rata-rata warga AS menyisihkan uang sebesar 5.011 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.007) tahun lalu, yang berarti diperlukan waktu 75 tahun bagi mereka untuk mengumpulkan cukup uang guna menyekolahkan satu anak di universitas terbaik di AS.

Rata-rata biaya kuliah di perguruan tinggi swasta di AS meningkat sekitar 4 persen tahun lalu menjadi hampir 40.000 dolar AS per tahun, menurut data yang dihimpun oleh U.S. News & World Report.

Untuk perguruan tinggi negeri in-state (perguruan tinggi yang berlokasi di negara bagian asal mahasiswa), biaya yang diperlukan mencapai 10.500 dolar AS, dan terdapat kenaikan tahunan sebesar 0,8 persen bagi mahasiswa in-state dan sekitar 1 persen bagi mahasiswa yang berasal dari negara bagian yang berbeda dengan lokasi perguruan tinggi.

"Namun, di perguruan tinggi yang berkualitas tinggi atau selektif, biayanya meningkat secara substansial," sebut laporan itu.

"Universitas Harvard memungut biaya kuliah sebesar 57.246 dolar AS per tahun bagi mahasiswa program sarjana. Jika ditambah dengan biaya tempat tinggal, makanan, buku, dan biaya hidup lainnya, Harvard menyampaikan bahwa Anda diperkirakan akan mengeluarkan biaya sekitar 95.438 dolar AS setiap tahunnya."

Dahulu, biaya yang harus dikeluarkan tidak setinggi ini. Setelah disesuaikan dengan inflasi mata uang saat ini, biaya kuliah telah meningkat 747,8 persen sejak 1963, demikian ditemukan oleh Education Data Initiative.

Pada periode tahun 1980 hingga 2020, rata-rata biaya perkuliahan, tempat tinggal, dan makanan untuk mahasiswa program sarjana telah meningkat 169 persen, menurut laporan dari Pusat Pendidikan dan Ketenagakerjaan Universitas Georgetown. "Lonjakan itu jauh melampaui kenaikan upah," ungkap laporan tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023