negara tujuan ekspor nonmigas terbesar di Kepri, yaitu ke Singapura yang mencapai 2,30 miliar dolar AS
Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) selama semester I atau periode Januari-Juni tahun 2023 mengalami surplus sebesar 350,62 juta dolar AS.

Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus menyebutkan surplus terjadi karena nilai ekspor semester I 2023 di daerah itu lebih tinggi dibanding impor.

"Sepanjang Januari-Juni 2023, ekspor di Kepri mencapai 9.672,08 juta (9,67 miliar) dolar AS, lebih tinggi dibanding impor sebesar 9.331,46 juta (9,33 miliar) dolar AS," kata Darwis di Tanjungpinang, Kepri, Selasa.

Darwis menjelaskan nilai ekspor di Kepri selama Januari-Juni 2023 yang sebesar 9,67 miliar dolar AS itu, mengalami kenaikan 0,72 persen dibanding ekspor Januari-Juni 2022 sebesar 9,60 miliar dolar AS.

Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor kumulatif sektor nonmigas sebesar 4,69 persen. Komoditas ekspor nonmigas Kepri
dengan nilai ekspor terbesar adalah golongan barang mesin/peralatan listrik (HS 85), yaitu sebesar 4,08 miliar dolar AS, dengan peran sebesar 53,52 persen.

Adapun negara tujuan ekspor nonmigas terbesar di Kepri, yaitu ke Singapura yang mencapai 2,30 miliar dolar AS atau 30,21 persen dari total ekspor nonmigas selama Januari-Juni 2023.

Kemudian, Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor nonmigas terbesar kedua selama Januari-Juni 2023 dengan nilai ekspor nonmigas mencapai 1,95 miliar dolar AS dengan peran sebesar 25,60 persen.

Baca juga: Gubernur Kepri lepas ekspor 35.696 ekor ayam hidup ke Singapura

Baca juga: Pemprov Kepri mempelajari kebijakan pembukaan ekspor pasir laut


"Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar ketiga sampai dengan kesepuluh Kepri berturut-turut adalah Tiongkok, Qatar, Jepang, Inggris, India, Perancis, Jerman dan Australia," paparnya.

Sementara, total nilai impor selama Januari-Juni 2023 di Kepri mencapai 9,33 miliar dolar AS. Kondisi ini, mengalami kenaikan sebesar 14,51 persen dibanding impor periode Januari-Juni 2022 yang sebesar 8,15 miliar dolar AS.

Golongan barang impor sektor nonmigas di Kepri yang memiliki nilai terbesar selama Januari-Juni 2023 adalah mesin/peralatan listrik (HS 85), yaitu sebesar 3,17 miliar dolar AS atau 41,38 persen dari total impor nonmigas.
​​​​​​
"Pada impor migas, komoditi impor terbesar di Kepri selama Januari-Juni 2023 adalah hasil minyak dengan nilai impor mencapai 1,33 miliar dolar AS dan memiliki peran 14,23 persen dari total nilai impor," ujarnya.

Darwis menambahkan Impor nonmigas terbesar Kepri selama Januari-Juni 2023, yaitu dari Tiongkok mencapai 2,30 miliar dolar AS dengan peranan sebesar 30,04 persen. Impor dari Tiongkok pada periode ini mengalami kenaikan 17,49 persen dibanding keadaan Januari-Juni 2022.

Baca juga: Karantina dampingi ekspor ayam hidup asal Kepri ke Singapura

Baca juga: BPS : Singapura masih jadi negara tujuan ekspor terbesar Kepri

Pewarta: Ogen
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023